Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Buruh - Wong tani

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obat Rumahan yang Aman dan Nyaman di Konsumsi Keluarga

19 Mei 2022   08:45 Diperbarui: 19 Mei 2022   09:55 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irmina Yuliana Gultom S, Farm seorang penulis merangkap karirnya dibidang apoteker (ahli farmasi)/kompasiana.com

Obat rumahan edisi topik pilihan kolaborasi antara admin kompasiana dan seorang rekanita kompasianer terbukti mampu mengedukasi dan menginspirasi.

Memilih obat rumahan yang aman dan nyaman untuk konsumsi bagi keluarga tentu harapan semua orang yang ingin agar badan tetap sehat.

Platform media opini yang disajikan bagi WNI berbasis online ini ternyata semakin hari semakin menjadi magnet tersendiri bagi membernya, bukan saja diminati berbagai kalangan pelajar, mahasiswa pun warga biasa seperti Saya juga berusaha berpartisipasi.

Terlebih bagi para jurnalis senior seperti mbak Irmina Yuliana Gultom S, Farm seorang penulis merangkap dengan karirnya dibidang apoteker (ahli farmasi) yang sangat profesional pun berkolaborasi.

Kompasiana ternyata bukan saja melahirkan para penulis muda yang hebat dan mumpuni dibidangnya lebih dari itu kompasiana mampu menjembatani arus informasi berita bagi kompasianer dan masyarakat.

Salah satu contoh lainnya adalah mbak Listhia H Rahman yang sudah malang melintang didunia juru ketik kompasiana yang juga profesinya merangkap sebagai ahlinya ahli gizi.

Bahkan pada setiap moment penting disetiap tahunnya seperti Hari Gizi Nasional (HGN) yang ada dibulan januari, pasti dan pasti mbak Listhia tampil untuk mengadakan challenge bagi kompasianer lain untuk berbagi dalam tema gizi yang tentunya dengan topik pilihan kolaborasinya yang sudah teruji di kompasina ini.

Tepatnya pada awal puasa Ramadhan lalu di tema THR, mbak Listhia sudah menyuguhkan banyak pengalaman tentang gizi pada anak saat berpuasa karena saat kecilnya dia dulu kalo makan ngumpet dikamar mandi biar gak ketahuan.

Begitu pula dengan mbak Irmina Yuliana Gultom sang ahli farmasi ini yang mana apa bila tulisan menarik dalam konten ulasannya sesuai tema obat rumahan ini maka akan ditanggapinya langsung oleh Beliau, asik bukan? katanya sih begitu.

Obat rumahan disimpan dalam lemari piring/dokpri
Obat rumahan disimpan dalam lemari piring/dokpri
Tidak mau ketinggalan dengan mbak Lis yang pada moment hari gizi mengisi topil, mbak Irmina pun demikian. Ia punya tantangan di Hari Keluarga Internasional untuk kompasianer agar kedepan lebih memperhatikan secara spesifik lagi tentang arti pentingnya merawat obat bagi keluarga dan kerabat.

Saya dibuat takjub kompasiana mengeluarkan gebrakan demi gebrakan yang hebat. Bukan event sih namun kompasiana lebih mengarah kepada topik pilihan kolaborasi. 

Ulasan yang diambilnya tentang berbagi tanaman obat keluatga atau toga yang tentu mengandung nilai inspiratif bagi kompasianer lain yang merasa tertantang hingga lahir karya tulisannya yang bagus-bagus dan sarat ilmu bermutu tinggi.

Jujur saja, kompasiana bagi Saya pribadi adalah wadah untuk belajar dalam segala hal. Sebagaimana topik pilihan seperti ini jelas menarik itu sudah tentu pasti, bagaimana tidak menarik wong yang nantang berbagi pengalaman tentang obat sama seperti Saya kok, kompasianer juga.

Bedanya dia senior yang mempunyai pendidikan tinggi dan memegang jabatan dibidangnya dan Saya junior yang mendaulatnya dibidang ilmunya. Meskipun demikian akhirnya naluri untuk serba kepo sedikit terjawab sudah salah satunya soal gizi dan obat dari rekanita kita yang juga seorang kompasianer.

Jadi selain mendapat ilmunya juga bisa mengenal orangnya meskipun lewat artikelnya yang dibaca dan semua itu ada berkat platform kompasiana rumah kita bersama.

Sebaliknya dengan adanya topik pilihan kolaborasi ini para kompasianer dapat berinteraksi pengalaman seputar obat rumahan dan tanaman obat yang dikonsumsi pihak keluarga. Kembali ke lap top.

***

Manfaat Daun Jambu Biji

Manfaat daun jambu biji/dokpri
Manfaat daun jambu biji/dokpri
Selain tanaman obat keluarga seperti kunyit putih, temulawak, jahe, kencur, serei atau kamijara, Saya juga mempunyai pohon jambu biji dibelakang rumah yang berbuah.

Sebagaimana Saya tatkala stock obat dari resep dokter yang diminum tiap sehari 3 kali pagi, siang dan malam untuk kesehatan dan daya tahan tubuh telah habis atau kadaluarsa karna tidak dipakai maka Saya akan beralih ke obat rumahan yang dinamakan dengan obat herbal.

Bahkan lebih aman, ramah, efisien dan praktis jika menggunakan obat dari tanaman obat herbal yang ditanam dengan mudah disekitar rumah untuk konsumsi obat bagi keluarga dirumah jika sakit.

Hanya berbekal niat dan kemauan maka tanaman obat keluarga mampu didapat dengan gampang. Tidak ada cara menyimpannya untuk tanaman obat keluarga karena tinggal petik dan makan berbeda dengan obat resep dokter seperti bodrex, reumasil, balsam geliga, handsaplast, betadin dan lainnya yang disimpan dalam lemari piring.

Selain mudah cara mengkonsumsinya seperti sakit demam, pilek dan sakit perut karena mencret tinggal gerus lalu diminum secara bertahap hingga sembuh. 

Jambu biji/dokpri
Jambu biji/dokpri
Sebagaimana pada tanaman jambu biji yang juga tersedia disamping rumah. Selain buat jemilan jika mateng untuk sugguhan tamu pun dari daun jambu biji muda ini sudah mengandung vitamin C serta flavanoid dan zat antimikroba yang baik untuk pencernaan usus, berkhasiat untuk kesehatan dan dapat dipakai sebagai obat termasuk diabetes, diare, rasa nyeri, obat luka dan juga masih banyak yang lainnya semua dapat diobati dengan ekstra daun jambu ataupun buah jambunya yang muda yang rasane sepet gitu.

Obat rumahan yang ramah dan tetap aman untuk di konsumsi oleh keluarga kala diare ya itu tanaman jambu biji. Sebagaimana Saya tatkala perut mules akibat kebanyakan makan rujak hingga moncrot maka tinggal petik 3 daun jambu biji muda kemudian langsung dimakan lep, kriuk-kriuk sepet.

Daun jambu biji bisa direbus daunya lalu diperas airnya pake saringan jika takut pahit bisa dicampur dengan 1 sendok teh kedalam gelas kecil yang biasa dipakai untuk ngopi lalu minumlah, obat rumahan jenis ini sudah Saya buktikan dan dapat dijamin aman tanpa efek samping.

Kedepan mungkin akan lebih banyak lagi ilmu-ilmu yang dilahirkan dan disajikan dari kompasianer oleh kompasianer dan untuk para kompasiner di kompasiana dalam topik pilihan kilaborasinya yang seru dan menarik, ditungu ya min?.

Salam..

Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun