Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca ke Luar Negeri Presiden Jokowi Jalani Karantina Mandiri, Mengapa?

5 November 2021   22:23 Diperbarui: 5 November 2021   22:27 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo tiba di Indonesia, Jumat (05/11/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Akhir-akhir ini media di ramaikan oleh berita seorang sosok Presiden yang juga menjadi sorotan para pemimpin Negara lain. Beliau pernah menjabat Walikota dua kali, Gubernur satu kali, Presiden dua kali, Presiden G-20 satu kali. Belum pernah ada sebelumnya menduduki posisi yang seperti ini, Beliau adalah Presiden Joko Widodo.

Pada hari Jumat 05/11/2021 sebuah pesawat khusus Kepresidenan yakni Garuda Indonesia-1 berwarna merah putih telah mendarat di Bandara udara Internasional soeta (Soekarno Hatta) Tangerang Banten Jawa Barat dengan membawa rombongan Presiden. Presiden Jokowi beserta rombongan tersebut mendarat di Tanah Air sekitar pukul 08.30 WIB pagi. 

Mengapa Jokowi Harus Jalani Karantina Pasca Ke Luar Negeri?

Memang pemandangan yang penulis lihat saat Presiden turun dari pesawat pun terlihat sepi tidak seperti biasanya, para rombongan tersebut pada kali ini tak kelihatan satupun para pejabat khusus presiden untuk penjemput kedatangan Presiden Jokowi yang baru saja melawat keluar Negeri.

Namun informasi yang penulis dapat dari pihak Sekeretariat Presiden yakni Heru Budi Hartono telah memberikan penjelasan tentang semua Warga Negara Indonesia yang datang dari luar Negeri yakni wajib mematuhi hukum di Indonesia termasuk soal kekarantinaan tanpa kecuali.


"..Oleh karenanya Bapak Presiden meminta kepada kami agar tidak perlu ada penjemputan, karena setibanya di tanah air, Bapak Presiden akan langsung melaksanakan karantina mandiri di Istana Kepresidenan Bogor dengan perangkat melekat.." ujar Heru.

Dalam keterangannya Heru pun mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan tinggal terpisah dari keluarganya yang ada di Wisma Bayurini sesuai prosedur karantina.

Tidak tinggal diam dalam menanggapi ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yanki Bapak Ganip Warsito telah membenarkan bahwa Presiden Jokowi telah siap melaksanakan karantina mandiri. 

"..Kami, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memberikan diskresi kepada pejabat setingkat menteri ke atas untuk melaksanakan karantina mandiri," ujar Ganip, sebagaimana melansir dari Biro Pers Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut Ganip memberikan penjelasan bahwa meski Presiden melaksanakan karantina mandiri, akan tetapi tes PCR juga wajib dijalankan setibanya di tempat karantina, menggunakan masker dan menghindari kegiatan tatap muka, serta melakukan tes PCR di hari ketiga. 

Sedangkan mengenai lamanya karantina, Ganip mengatakan bahwa sesuai Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka pelaku perjalanan internasional yang sudah menerima vaksin dosis lengkap juga harus wajib untuk di jarantina selama 3 x 24 jam. 

"..Kita ketahui bahwa Bapak Presiden sudah menerima vaksin dosis lengkap, sehingga karantina yang dijalankan selama 3 x 24 jam. Setelah menjalani karantina selama tiga hari dan mendapatkan hasil negatif di kedua tes PCR, Bapak Presiden bisa beraktivitas kembali," kata Ganip. Sumber: www.presidenri.go.id

Jika sebelumnya, kepulangan Jokowi ke Tanah Air selalu ramai dengan penjemputan khusun namun kali ini tanpa penyambutan dari pejabat sama sekali. 

Hal ini merupakan bagian dari ketaatan menjalankan protokol kesehatan setelah pulang dari luar negeri yakni dari Dubai setelah seminggu disana dan berlaku untuk WNI.

Selanjutnya dari bandara Soekarno Hatta Presiden Jokowi beserta rombongan bergegas menuju kendaraan khusus untuk kemudian menuju tempat karantina mandiri yang berlokasi di Istana Bogor.

Selama di Dubai, Jokowi bertemu banyak bertemu tokoh penting salah satunya dengan Perdana Menteri (PM) dan Ruler atau Emir Dubai PEA Syeikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (MBR). 

Bahkan sempat menyaksikan Presiden Jokowi bersama Pangeran Syeikh Mohammed melakukan penukaran dari sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dalam berbagai bidang.

Sedangkan UEA adalah Negara dari ke tiga yang sudah dikunjungi oleh Kepala Negara setelah menghadiri KTT G20 di Roma (Italia), dari tanggal 30-31 Oktober 2021 yang lalu yang kemudian di lanjutkan dengan menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow Skotlandia pada 1  s/d 2 November 2021 baru-baru ini.

Nama Presiden Jokowi Semakin Melambung Tinggi

Kita harus mengakui bahwa posisi Presiden Jokowi dari dulu hingga sekarang masih sering dihujat, dicaci maki, direndahkan dan dihina, bahkan acap kali dibilang:

Klemar klemer, plonga plongo, Mukidi, Presiden sekelas lurah, camat, kodok, Presiden boneka, ndeso, dungu, salawi, Presiden gagal.

Hingga banyak photo Presiden Jokowi yang lalu lalang di medsos dengan editan yang begitu kejinya.
Namun kini nama sosok Presiden Jokowi semakin dihina semakin diangkat tinggi derajatnya oleh Allah swt.

Ujaran kebencian untuk seorang Presiden Jokowi tidak hanya sampai disitu, isu Presiden Jokowi antek asing, antek oseng selalu digoreng oleh orang-tidak bertanggung jawab bahkan yang paling keji adalah hoax. 

PKI, kedua orang tuanya PKI, tukang hutang, memakai dana haji, kriminalisasi ulama, Anti Islam, tidak pro Islam, rezim zalim, banjir TKA China, ijazah Presiden Jokowi palsu, akan hilangkan adzan, dan masih banyak lagi.

Mengapa para Presiden dibanyak negara begitu segan serta menghormati dan memberi mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Jokowi?.

Apakah para pemimpin itu tidak tahu atau memang tidak mau tahu yang terjadi pada Presiden Jokowi? Mereka tahu namun para pemimpin tersebut tidak sama sekali terprovokasi dengan hujatan, cacian serta makian, merendahkan, menghinakan, kebencian, hoax dan fitnah yang selalu menggempur hebat Presiden Jokowi.

Sekarang ini adalah zaman digital dan bukan zaman batu. Dizaman digital ini informasi sangat mudah dan cepat diperoleh, maka dari itu informasi tentang prestasi karya kerja nyata Presiden Jokowi cepat diketahui dan diperoleh, para pemimpin dari berbagai negara tidak terpengaruh oleh hoax dan fitnah yg banyak menyerang Presiden Jokowi, yang mereka nilai adalah prestasi kerja karya nyata Presiden Jokowi.

Para pemimpin Negara lain kagum serta begitu sangat menghormati Presiden Jokowi. Mereka pun mengerti bahwa dinegara Indonesia ada yang namanya masyarakat kadrun penyebar kebencian, hoax dan fitnah dan ini fakta.

Kenapa juga Presiden Jokowi tak mau bereaksi keras pada orang-orang yang menghinannya. Beliau tetap teguh dengan pendiriannya tidak terbawa arus dan begitu sangat penyabar, bawaannya juga tenang, jikalun menjawab hanya dengan guyonan dan ditanggapi dengan candaan.

Hanya sedikit menjawab hujatan, caci maki, merendahkan, hinaan, kebencian, hoax dan fitnah yg gencar menyerang dirinya?

Beliau ternyata bukan saja teguh pendirian namun juga kokoh keimanannya sehingga semuanya Beliau pasrahkan langsung pada Tuhan dan biarkan Tuhan yang maha segalanya menjawab langsung.

Kita harus mengakui bahwa Presiden Jokowi kian dihina dan semakin difitnah maka Tuhan semakin mengangkat derajatnya. Sehingga yang menghina pun kini semakin direndahkan kembali derajatnya oleh Tuhan YME.

Semoga dibawah Kepemimpinan Beliau Indonesia semakin Maju.

Sumber referensi: detik.com dan setkab.go.id

Salam hangat selalu..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC) 86 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun