Mohon tunggu...
Samsul Arief
Samsul Arief Mohon Tunggu... lainnya -

Express My Self

Selanjutnya

Tutup

Money

Perusahaan Vs Upah Buruh

5 November 2012   04:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sudah menjadi agenda tahunan demo buruh untuk meminta kenaikan UMP. Di satu sisi buruh memang berhak mendapatkan kehidupan yang manusiawi dengan upah/gaji yang mereka terima sedangkan di sisi lain pihak perusahaan merupakan indikasi beban produksi yang di tanggung akan semakin bertambah berat.

Sebenarnya inti dari penyelesaian masalah pengupahan yang setiap tahun harus di paksa demo dulu agar bisa terealisasi dan akhirnya dengan terpaksa juga terealisasi. Sudah banyak perusahaan asing yang hengkang dari Indonesia di sebabkan masalah perburuhan terutama mengenai upah minimum. Mereka banyak yang memindahkan usaha manufaktur ke Vietnam, China, Thailand ataua negara asia dan asean yang lebih murah upah-nya.

Padahal jika di bandingkan negara Asean saja, Indonesia merupakan peringkat paling bawah untuk upah buruh sebagai contoh : Upah buruh Indonesia sekitar USD0.68/Jam sedangkan di Vietnam sekitar USD1.50/Jam, tapi kenapa para Investor lebih suka ke Vietnam dengan upah buruh lebih mahal dari Indonesia?.

Akhirnya kembali lagi inti persoalan kepada regulator yaitu Pemerintah, di Indonesia selain upah buruh yang menjadi komponen produksi di perusahaan, terdapat juga biaya-biaya lain yang tidak kalah besarnya seperti : transportasi, BBM, listrik, pajak dan biaya-biaya siluman. Biaya siluman diantaranya : pungli oknum pemerintahan daerah, polisi, premanisme dll. Kita bandingkan biaya transportasi  negara Asean selain Indonesia kurang dari 7% sedangkan Indonesia lebih dar 20% (pungli di perjalanan oknum polisi, DLLAJR, Premanisme). Jadi logika-nya sudah di bebankan dengan upah buruh di tambah lagi ongkos-ongkos komponen lainnya. Dan yang selalu di benturkan adalah antara buruh dan pihak perusahaan sedangkan pihak pemerintah seolah-oleh sebagai penengah.

Oleh sebab itu untuk mencegah kaburnya investor-investor asing, perlu kesadaran dari pemerintah dan niat baik menghapus atau meringankan segala bentuk biaya-biaya yang memberatkan investor, kalau hanya retorika belaka tanpa realisasi dari pihak regulator ya percuma saja.

Kita tunggu saja berapa banyak perusahaan dari yang kecil sampai yang besar yang akan tutup/kolaps, PHK besar-besaran  dengan kenaikan UMP+Listrik+BBM dll.

Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun