Mohon tunggu...
Salwa Armeyvina
Salwa Armeyvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Galeri Nasional Tetap Jadi Daya Tarik Anak Muda

22 Desember 2022   10:27 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:38 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Nasional Jadi Daya Tarik Anak Muda untuk Berfoto, Foto : Salwa Armeyvina

Galeri Nasional atau biasa kerap disebut galnas masih menjadi ketertarikan utama anak muda dalam segi foto dan konten di jaman sekarang. Galeri Nasional sendiri merupakan institusi seni budaya dan monumen peringatan yang berisikan karya-karya dari seniman baik di dalam negeri maupun luar negeri, gedung ini berdiri pada tahun 1998, dan mulai beroperasi di tahun 1999.

Galeri Nasional sendiri memiliki 2 jenis pameran yang bisa dinikmati yaitu pameran tetap yang buka setiap hari selasa sampai minggu jam 09.00-16.00 WIB, tutup setiap hari senin dan hari libur nasional. Lalu ada pameran temporer yang memiliki waktu pergantian tema, buka setiap hari kecuali hari libur nasional, dari jam 10.00-19.00 WIB.

Galeri Nasional memiliki 2 gedung utama yang menjadi pemisah antara pameran tetap dan pameran temporer. Pameran tetap berada di gedung b lantai 2, berisikan karya dan koleksi yang dibeli dan dimiliki oleh negara yang bertujuan untuk di pamerkan dan disimpan disana, sedangkan pameran temporer berada di gedung sebelahnya, berisikan karya-karya hasil kerjasama dengan seniman, komunitas, atau galeri lain baik dari dalam maupun luar negeri.

Galeri Nasional sendiri hingga kini masih menjadi tempat yang memiliki banyak pengunjung terkhususnya anak muda dalam mencari spot foto dan tempat untuk nongkrong yang aesthetic. Galeri Nasional memiliki beberapa gedung yang menjadi pemisah antara karya satu dengan yang lainnya, disana juga terdapat sebuah mini caffe yang bernama Galnas Caffe yang mendukung para pengunjung untuk berlama-lama disana, lingkungannya yang bersih dengan fasilitas yang memadai juga membuat Galeri Nasional mendapat review yang baik dari para pengunjung.

Daniar Cikita, selaku pengelola dan analis kerjasama Galeri Nasional mengatakan, karya yang di pamerkan di Galeri Nasional merupakan koleksi yang di beli dan dimiliki oleh negara. Namun untuk pameran temporer, itu hasil kerjasama dengan seniman atau komunitas yang mengajukan proposal.

"kalau untuk pameran tetap, itu koleksinya galnas, jadi itu koleksi yang dibeli dan diakui CC istilahnya dan dimiliki oleh negara untuk disimpan di galnas, itu ada di pameran tetap yg ada di gedung b lantai 2. Kalau pameran temporer itu yang bekerjasama dengan seniman, komunitas, atau galeri yang lain, dimana mereka itu mengajukan proposal untuk berpameran disini, nanti di seleksi, dan kalo udah disetujui baru bisa berpameran disini. Jadi hasil karya itu karya-karya dari para seniman, komunitas, baik di dalam maupun luar negeri," kata Daniar.

Daniar juga menyebut, karya yang menjadi sorotan di Galeri Nasional salah satunya karya Raden Saleh yang berjudul badai. Karya tersebut menarik karena menjadi salah satu koleksi lukisan paling tua. Tak hanya itu, karya Afandi juga menjadi karya yang menarik karena texturenya.

"karya yang menjadi sorotan di pameran tetap koleksi kami itu salah satunya punya raden saleh yang judulnya badai, itu paling menarik karena jadi salah satu koleksi lukisan paling tua yang kami punya. terus ada karya afandi, kenapa menarik, karena afandi ini dikenal sebagai seniman yang ekspresionis, yang karyanya itu punya ciri khas, jadi karya afandi ini ada texturenya, catnya itu timbul, dan karya afandi yg kita punya ini sangat naturalis, tentunya banyak, tapi yg jadi sorotan 2 karya itu," jelas Daniar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketertarikan pengunjung datang ke Galeri Nasional karena ingin berfoto dan di unggah di media sosial. Pengaruh dari media sosial sangat besar yang membuat masyarakat tertarik datang ke Galeri Nasional. Tapi disisi lain ada pengunjung yang memang sudah langganan dan tertarik dengan seni rupa seperti mahasiswa seni rupa dari Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.

Meskipun begitu, pengunjung banyak yang mengeluh karena waktu untuk berkunjung hanya dibatasi 55 menit saja persesinya. Diketahui, aturan tersebut sebenarnya diberlakukan untuk pasca pandemi 2020, tapi pihaknya tida menutup kesempatan untuk registrasi 2 sesi atau 3 sesi sekaligus.

Daniar berharap, transisi yang sedang dilaksanakan oleh Galeri Nasional yang berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan Riset dan Kebudayaan ini bisa membawa perubahan yang positif bagi Galeri Nasional. Terutama dalam hal membawa perkembangan dunia seni rupa Indonesia.

"saat ini Galeri Nasional sedang melakukan transisi, jadi kami ini dibawah naungan Kementrian Pendidikan Riset dan Kebudayaan, kami sedang melakukan transisi untuk menjadi satu badan besar, jadi kami akan bergabung bersama museum nasional, basuki abdullah, sumpah pemuda, kebangkitan nasional, dan museum lainnya dibawah naungan kemendikbudristek. Harapannya transisi ini nantinya bisa membawa perubahan yang positif bagi galnas terutama dalam hal untuk membawa perkembangan dunia seni rupa Indonesia," harap Daniar.

Salah satu pengunjung Galeri Nasional, Riana Anisa mengatakan, baru pertama kali berkunjung ke Galeri Nasional, karena konten yang berisikan Galeri Nasional ini kerap kali muncul di beranda media sosialnya. Dirinya juga mengaku, meskipun baru pertama kali mengunjungi Galeri Nasional, ia  langsung tertarik karena menyukai karya yang dipamerkan di Galeri Nasional.

"Baru pertama kali, karena galnas suka muncul di fyp (For You Page) tiktok, jd penasaran gitu mau kesini, tapi pas kesini kaya langsung tertarik aja gitu. Mungkin karena ini galeri nasional ya, banyak pameran dan karya dari seniman gitu, apalagi buat orang yang emang suka sama seni," kata Riana.

Riana juga menjelaskan saat ini Galeri Nasional menjadi tempat idaman bagi anak muda karena anak muda zaman sekarang suka mencari tempat foto yang bagus.

"Menurut aku sih karena zaman sekarang tuh sosial media jadi panggung yang paling banyak peminatnya buat posting foto dan pamerin karya kita, anak muda zaman sekarang tuh jadi tertarik cari tempat foto yang bagus, selain itu Galeri Nasional ini dari tata letak, lighting, font text, quotes dari sejarawan dan penempatan patungnya tuh aesthetic gitu loh, jadi banyak banget yang pengen foto-foto disana, dan kalau di post di feeds ig juga bagus sih. Trus disini ada galnas caffenya gitu, jadi bisa buat nongkrong dulu," jelas Riana.

Riana berharap, jam kunjungan lebih diperpanjang, tidak hanya 55 menit saja. Karena menurutnya cukup menyulitkan jika ingin memperpanjang waktu kunjungan harus mengambil sesi selanjutnya dan registrasi ulang.

"harapannya semoga jam pengunjungnya lebih diperpanjang aja sih soalnya kayak kurang gitu, dan agak ribet kalau mau perpanjang waktu kunjungan itu harus ambil sesi selanjutnya dan registrasi ulang gitu," kata Riana.

Penulis : Salwa Armeyvina, Mahasiswi semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM : 11210511000153

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun