Mohon tunggu...
Salwa Sausan Djaffar
Salwa Sausan Djaffar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Awa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Peran Orangtua dalam Mendampingi Anak Selama Pembelajaran Daring

25 Juli 2021   14:56 Diperbarui: 28 Juli 2021   11:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERAN ORANGTUA DALAM MENDAMPINGI ANAK SELAMA PEMBELAJARAN DARING

Sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama Coronavirus Disease (Covid-19) pada Maret 2020, Indonesia menghadapi pandemi. Hampir semua sektor kehidupan terkena dampaknya, termasuk sektor pendidikan. Penyebaran Covid-19 ini sangat cepat dan telah menyebar hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia, oleh karena itu World Health Organization (WHO) menetapkan epidemi ini sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menerapkan kebijakan Rumah Belajar (BDR), khususnya bagi satuan pendidikan yang berada di kawasan kuning, jingga, dan merah. Hal ini mengacu pada keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Pelaksanaan Pedoman Pembelajaran Tahun Pelajaran 2020/2021 dan Tahun Pelajaran 2020/2021.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah kampus yang dinanti-nanti oleh mahasiswa. Namun, di masa pandemi saat ini, mengingat kegiatan belajar mengajar juga dilakukan secara daring, maka KKN dilaksanakan secara daring dan di wilayahnya masing-masing. Universitas Pendidikan Indonesia menggunakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 mencoba mengajak mahasiswa membantu guru, siswa dan orang tua belajar di masa pandemi.

Kegiatan KKN akan dilaksanakan secara daring mulai 1 Juli 2021 hingga 31 Juli  2021, antara lain berbagai program seperti penguatan pembelajaran daring, bimbingan belajar siswa di ruang kelas daring, pendampingan orang tua dalam membimbing anak, pendampingan anak atau siswa dalam proses pembelajaran daring, dan membantu guru merancang, membuat media pembelajaran dan administrasinya, dll.

Saya, Salwa Sausan, salah satu mahasiswa UPI di program studi Administrasi Pendidikan yang di bimbing oleh Dosen Pendamping Lapangan Bapak H. Warlim, M. Pd. dan selaku penulis, bekerjasama dengan pihak SMPN 1 Cikaum Subang untuk melaksanakan kegiatan penguatan dan pendampingan pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Sunda bersama dengan dua orang guru pengampu dan 10 orang siswa kelas IX. Penulis melaksanakan beberapa kegiatan utama, yaitu pendalaman materi, pendampingan dalam mengerjakan tugas dan mempersiapkan ulangan harian, mengingatkan mengenai pengumpulan tugas, serta bincang-bincang seputar keluhan pembelajaran daring saat ini. 

Pendampingan yang diberikan juga beragam, seperti pendampingan melalui grup Whatsapp, pertemuan virtual melalui Zoom Meeting atau google meet, dan media online lainnya. Program pendampingan belajar ini dinilai sangat membantu bagi siswa yang belajar jarak jauh karena dapat membantu orang tua dalam mendidik dan mendampingi anaknya dalam belajar jarak jauh, juga membantu orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, karena tidak semua orang tua siap untuk PR keluarga dan mengajari anak-anak belajar di rumah.

Dari penjelasan di atas, salah satu jenis PJJ adalah pembelajaran online. Sistem pembelajaran online adalah sistem pembelajaran dimana guru dan siswa tidak saling berhadapan secara langsung, tetapi menggunakan internet untuk melakukan pembelajaran secara online. Guru dan siswa belajar bersama dan menggunakan aneka macam aplikasi secara bersamaan, seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet, google classroom, quiet school, teacher room dan aplikasi lainnya.

Akibat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar online, banyak permasalahan yang muncul. Misalnya mengatur waktu anak untuk belajar dan bermain, mereka lebih sering bermain daripada belajar di rumah. Hal ini mungkin terjadi karena anak akan merasa nyaman di rumah dan menganggap bahwa rumah adalah wilayahnya. Oleh karena itu, perlu adanya aturan belajar yang jelas dan disepakati bersama antara orang tua dan anak, tanpa harus menghukum atau menekan anak. 

Tugas orang tua adalah mendampingi anaknya dalam mempersiapkan media yang akan digunakan oleh anaknya, seiring dengan proses belajar dan peran orang tua yang lebih dapat memaksimalkan proses belajar mengajar di rumah melalui online. Selain membantu anak selama masa belajar, bantuan orang tua dalam belajar di rumah juga akan menjalin komunikasi yang erat dengan anak.

Di masa pandemi Covid-19, orang tua tidak hanya menjadi tempat pendidikan utama bagi anak dalam membentuk karakter, nilai-nilai agama dan karakter, tetapi mereka juga kini berperan sebagai guru kedua bagi anak-anak untuk belajar di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun