Mohon tunggu...
Salwa Azhar Madjid
Salwa Azhar Madjid Mohon Tunggu... Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Halo, Saya Salwa Azhar Madjid adalah mahasiswa aktif program studi pendidikan Matematika di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Saya memiliki minat didalam dunia pendidikan dan pembelajaran matematika. Menulis bagi saya bukan hanya sarana berbagi informasi, tetapi juga cara menginspirasi dan membangun kesadaran masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak teknologi terhadap Gen-Z

19 April 2025   12:05 Diperbarui: 19 April 2025   12:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini menggambarkan bagaimana teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari Gen Z baik dalam konteks belajar dan bersosialisasi.

Selain itu, teknologi juga mendukung kreativitas dan inovasi. Berbagai aplikasi desain, pemograman, dan media sosial memungkinkan Gen-Z untuk mengekpresikan diri mereka  secara lebih luas. Mereka dapat menciptakan konten, membangun komunitas, dan bahkan mendapatkan penghasilan melalui berbagai platform digital sebagai Youtube, Instagram, dan Tik Tok. Dengan teknologi yang semakin canggih, kreativitas mereka tidak lagi terbatas, melainkan dapat diakses oleh jutaan orang diseluruh dunia.

Dampak Negatif?

Dibalik kemudahan yang ditawarkan, teknologi juga membawa sejumlah tantangan yang dapat berdampak negatif pada Gen-Z. Salah satunya adalah kecanduan media sosial yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Gen-Z sering mengalami tekanan sosial akibat eksposur terhadap kehidupan ideal yang ditampilkan di media sosial sering kali memicu kecemasan, depresi, dan rendahnya rasa percaya diri. Mereka juga lebih rentan mengalami  FOMO (Fear of Missing Out), banyak dari mereka yang merasa harus mengikuti standar kecantikan atau gaya hidup tertentu demi mendapatkan validasi dari lingkungan digital.

Dampak negative juga ada pada ketergantungan teknlogi. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat menyebabkan kecanduan teknologi. Banyak Gen-Z yang sulit melepaskan diri dari perangkat digital mereka, yang pada akhirnya dapat mengganggu produktivitas dan keseimbangan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, teknologi juga dapat menyebabkan kurangnya interaksi sosial secara langsung. Terlalu bergantung pada komunikasi digital dapat mengurangi keterampilan interpersonal dan empati dalam kehidupan nyata. Hal ini bisa berdampak pada kemampuan mereka dalam membangun hubungan yang sehat di dunia nyata. Banyak Gen-Z  yang lebih nyaman berkomunikasi melalui pesan teks atau media sosial dibandingkan berkomunikasi secara langsung yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas hubungan sosial mereka.

Keamanan digital juga menjadi perhatian utama. Gen-Z yang aktif di dunia maya rentan terhadap pencurian data, penipuan online, dan cyberbullying. Kasus-kasus peretasan akun media sosial, penyebaran informasi pribadi tanpa izin, serta kejahatan digital lainnya semakin banyak terjadi. Oleh karena itu, literasi digital menjadi sangat penting agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan aman. Memahami cara melindungi data pribadi, mengenali berita palsu, serta menjaga privasi di intenet adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh Gen-Z.

Dampak negative lain dari teknologi terhadap Gen-Z adalah menurunnya tingkat fokus dan konsentrasi. kehadiran teknologi yang memberikan akses instan ke berbagai hiburan membuat mereka terbiasa dengan konsumsi informasi yang cepat dan singkat. Hal ini berpotensi menurunkan daya tahan mereka dalam membaca atau mempelajari sesuatu yang lebih kompleks. Selain itu, paparan layar yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Bagaimana Gen-Z dapat menghadapi tantangan ini?
Lalu, upaya yang harus dilakukan?
Meskipun teknologi membawa berbagai tantangan, ada beberapa cara bagi Gen-Z untuk menghadapinya agar tetap dapat memanfaatkan teknologi secara positif:

1. Menerapkan batasan dalam penggunaan teknologi
mengatur waktu penggunaan media sosial dan perangkat digital lainnya sangat penting agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari bisa menjaga keseimbangan dunia digital dan dunia nyata. Menggunakan fitur seperti mode fokus atau batasan waktu aplikasi dapat membantu mengontrol penggunaan perangkat digital.

2. Meningkatkan literasi digital
Gen-Z perlu memahami bagaimana cara bekerja di dunia digital dengan aman. Mereka perlu belajar bagaimana melindungi data pribadi, menjaga privasi online, serta mengenali informasi yang valid dan hoaks adalah keterampilan yang harus mereka kuasai.


3. Menyeimbangkan kehidupan digital dan nyata
Berinteraksi secara langsung dengan orang lain, berolahraga, serta melakukan aktivitas di luar ruangan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada teknologi dan menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial secara langsung tetap menjadi aspek penting dalam kehidupan yang tidak boleh diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun