Kemiskinan. Permasalahan yang sudah tidak asing di telinga kita. Kondisi yang sering dihadapi di sekitar kita. Kurniawan (2004) menyatakan bahwa, kemiskinan adalah apabila pendapatan suatu komunitas berada dibawah satu garis kemiskinan tertentu.Â
Kemiskinan juga berarti kekurangan kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yang layak (Khomsan et al, 2015:2). Kemiskinan berarti kondisi dimana secara ekonomi tidak mampu memenuhi standar kebutuhan hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah dan tidak dapat mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Permasalahan kemiskinan sesungguhnya merupakan persoalan kompleks yang selalu ada dalam proses pembangunan masyarakat serta mempengaruhi berbagai sektor lainnya seperti Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan dan angka kriminalitas pada masyarakat. Negara dengan pendapatan per kapita yang kecil cenderung memiliki kualitas SDM yang lebih buruk pula.Â
Hal ini karena SDM suatu negara dipengaruhi oleh kualitas pendidikan masyarakatnya. Sebagaimana yang terjadi di seluruh belahan dunia, orang-orang yang hidup pada garis kemiskinan sulit untuk memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.Â
Masyarakat yang tidak memiliki akses kepada pendidikan, cenderung akan melakukan tindakan - tindakan yang dilarang dalam hukum. Sehingga, akibatnya angka kriminalitas pada penduduk yang hidup dalam kemiskinan jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk yang hidup diatas garis kemiskinan.
Di Indonesia sendiri persoalan kemiskinan pun dirasakan oleh sejumlah masyarakat. Kemiskinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor rendahnya penghasilan, kondisi fisik yang terbatas, sedikitnya lapangan pekerjaan.Â
Kemiskinan yang terjadi secara masif pada suatu daerah dapat mempengaruhi tindakan individu dalam lingkungan sosial. Masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung lebih sering melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.Â
Permasalahan kemiskinan kini membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Jika dibiarkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi negara. Sebisa mungkin pemerintah tidak hanya berfokus untuk menyediakan lapangan pekerjaan namun juga berfokus kepada kualitas sumber daya manusia.Â
Pembinaan atau pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan dengan tujuan menambah nilai produktivitas dari sumber daya manusia yang tersedia.