Mohon tunggu...
Salsa billa fitriah
Salsa billa fitriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

belajar menjadi lebih baik:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aliran Filsafat Progresivisme dalam Pendidikan di Indonesia

22 Mei 2024   12:53 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Aliran Filsafat Progresivisme dalam Pendidikan di Indonesia

Progresivisme adalah sebuah aliran filsafat yang menekankan pentingnya perubahan dan perkembangan. Dalam konteks pendidikan, progresivisme berfokus pada pembelajaran yang aktif, kreatif, dan berpusat pada siswa. Di Indonesia, filsafat ini semakin mendapatkan tempat, terutama dalam upaya mereformasi sistem pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan tuntutan zaman.

Sejarah dan Konsep Dasar Progresivisme

Progresivisme bermula pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai respons terhadap metode pendidikan tradisional yang dianggap terlalu kaku dan berfokus pada hafalan. Tokoh utama progresivisme, John Dewey, mengusulkan bahwa pendidikan harus berdasarkan pengalaman nyata dan berfungsi sebagai persiapan untuk kehidupan. Menurut Dewey, sekolah harus menjadi laboratorium sosial di mana siswa bisa belajar melalui interaksi dan eksperimen.

Implementasi di Indonesia

Di Indonesia, aliran filsafat progresivisme mulai diperkenalkan secara lebih luas seiring dengan reformasi pendidikan yang dilakukan sejak era 2000-an. Beberapa langkah penting dalam mengadopsi pendekatan progresif di antaranya:


1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum 2013 (K13):
   Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Siswa didorong untuk aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan proyek-proyek nyata, dan belajar dari pengalaman.

2. Sekolah Ramah Anak:
   Konsep ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan sosial-emosional siswa. Hal ini sejalan dengan prinsip progresivisme yang mengutamakan kebutuhan individu siswa.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek dan Masalah (Project and Problem-Based Learning):
   Pendekatan ini mendorong siswa untuk memecahkan masalah nyata melalui proyek kolaboratif, yang membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Tantangan dan Peluang

Meskipun progresivisme menawarkan banyak manfaat, penerapannya di Indonesia tidak tanpa tantangan. Beberapa di antaranya termasuk:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun