Mohon tunggu...
Salsa Billa
Salsa Billa Mohon Tunggu... Mahasiswa - HAI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

______ hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Multiple Inteligences, Apakah Itu?

10 Desember 2022   15:20 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Credits: Thrive Global, 2019.

Ketiga, Kecerdasan Spasial-Visual. Anak dengan kecerdasan ini mengandalkan imajinasi dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur. Kemampuan spasial-visual dimiliki oleh arsitek, pelukis, seniman, dan desainer.

Keempat, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan. Anak yang memiliki kecerdasan ini senang melakukan berbagai aktivitas fisik.

 Kelima, Kecerdasan Musikal. Anak yang memiliki kecerdasan ini dapat memainkan alat musik, mampu memahami dan membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi sebuah musik.

Keenam, Kecerdasan Intrapersonal. Anak dengan kecerdasan intrapersonal mampu memahami diri sendiri. Jika kecerdasan ini menonjol pada diri anak, maka dia bijaksana dan bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya. Ia juga piawai dalam membuat rencana dan mengambil keputusan. 

 Ketujuh, Kecerdasan Interpersonal. Kecerdasan ini merupakan kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Beberapa hal yang termasuk kecerdasan interpersonal meliputi kemampuan menjalin hubungan baru dengan orang lain, menjalin kerjasama dengan orang lain, kemampuan berkolaborasi, empati, kemampuan menginterpretasikan perasaan orang lain melalui bahasa tubuhnya, kecakapan komunikasi, serta kemampuan bergotong royong.

 Kedelapan, Kecerdasan Naturalis. Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik mempelajari spesies makhluk hidup. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis biasanya memiliki persepsi yang baik untuk melihat perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jika anak suka membaca dan mengkoleksi bebatuan, kerang, serangga, dan lain-lain maka ia memiliki kecerdasan naturalis.


Teori Multiple Intelligences menyatakan bahwa kecerdasan meliputi sepuluh kemampuan intelektual. Teori tersebut didasarkan pemikiran bahwa kemampuan intelektual yang diukur melalui tes IQ sangatlah terbatas karena tes IQ hanya menekan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Padahal, setiap orang mempunyai cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Kecerdasan bukan hanya dilihat dari nilai yang diperoleh seseorang. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat produk yang dapat berguna bagi orang lain. Multiple Intelligences tidak melabeli siswa dengan hanya memiliki satu jenis kecerdasan, tetapi memberi gambaran bahwa setiap individu memiliki kecerdasan dengan komposisi dan dominasi yang berbeda.

Tugas guru menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan membantu siswa menggunakan pancainderanya untuk menumbuhkan semua kecerdasan tersebut. Jika guru telah mengusahakan dengan optimal, hasil yang didapat yaitu seluruh jenis kecerdasan siswa akan tumbuh mencapai tingkat yang tinggi. Apabila dipelajari dengan seksama model kecerdasan majemuk tersebut akan sangat membantu dalam memetakan hubungan macam kecerdasan yang dimiliki siswa. Masing-masing jenis kecerdasan tersebut perlu dikembangkan seoptimal mungkin.

Multiple Intelligences dapat mempengaruhi pembelajaran melalui kurikulum. Pendekatan pembelajaran Multiple Intelligences pada praktiknya adalah memacu kecerdasan yang menonjol pada diri siswa seoptimal mungkin dan berupaya mempertahankan kecerdasan lainnya pada standar minimal yang ditentukan oleh lembaga atau sekolah. Dengan demikian penggunaan pendekatan pembelajaran Multiple Intelligences tetap berada pada posisi yang selalu menguntungkan bagi siswa yang menggunakannya. Satu hal yang pasti, siswa akan keluar sebagai individu yang memiliki jati diri, yang potensial pada salah satu atau lebih dari sepuluh jenis kecerdasan yang dimilikinya.

Pendekatan pembelajaran Multiple Intelligences mendorong para guru melakukan inovasi dalam cara-cara mengajarnya. Oleh karena itu, guru dituntut agar lebih kreatif mencari terobosan untuk mengoptimalkan semua jenis kecerdasan yang ada. Melakukan pembelajaran yang menyenangkan adalah satu syarat utama yang harus selalu diupayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun