Mohon tunggu...
Salsabila Salwa
Salsabila Salwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya mahasiswi Universitas Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi dan Kebersamaan Membangun Bangsa Indonesia

13 Mei 2022   16:40 Diperbarui: 23 Juli 2022   23:05 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan budaya, tradisi, etnis, dan beragam agama. Bangsa Indonesia dapat dikatakan sebagai bangsa yang majemuk, multikultural, dan bhinneka. Sebagai bangsa yang majemuk dan multikultural, bangsa Indonesia dihadapkan pada realitas yang sangat rumit apabila masyarakat masih berpola pikir primordialisme.

Kalimat "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua bukan hanya semboyan bangsa Indonesia, terlebih lagi sejak Indonesia lepas dari penjajahan kalimat tersebut dijadikan sebagai pemersatu bangsa. Akan tetapi, disebabkan dinamika sosial masyarakat Indonesia yang terus berkembang, semboyan pun tidak menjamin adanya kerukunan dalam masyarakat Indonesia jika tidak dilandasi dengan hati nurani masyarakat itu sendiri. Kenyataannya, ada banyak konflik yang terjadi antar wilayah, suku, agama, ras, adat-istiadat, kebudayaan maupun golongan (Tajuddin dkk, 2016: 64).

Konflik tersebut merupakan konflik yang sangat merugikan bangsa Indonesia dengan mengakibatkan pudarnya rasa kebersamaan dan toleransi antara sesama manusia dan menjadikan masyarakat Indonesia rawan konflik yang akhirnya menjadi bangsa yang anti-toleransi.

Lalu, bagaimana cara menumbuhkan sifat dan sikap toleransi? Dan mengapa toleransi perlu dibangun dalam kehidupan sehari-hari baik itu di dalam lingkungan rumah tangga maupun di dalam lingkungan masyarakat luas?

Toleransi dalam bahasa Latin, yaitu "tolerantia", yang artinya kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Dalam bahasa Arab istilah toleransi dikaitkan dengan "tasamuh" yang artinya berlaku baik, lemah lembut dan saling pemaaf. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap saling terbuka, permisif, tulus dan lembut.

Menurut Mawarti (2017: 70), yang dimaksud dengan toleransi adalah yang berkaitan dengan hubungan atar sesama manusia yang saling menghargai dan penuh dengan kerja sama. Toleransi artinya menghargai, membolehkan pendapat, kepercayaan, dan sebagainya dari individu lain yang bertolak belakang degan pemikirannya sendiri (Hamidah, 2015:11).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dipahami bahwa toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menerima dengan rendah hati terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi. Manusia yang memiliki sikap toleransi ialah manusia yang sabar, lapang dada, menghargai, dan menerima, karena tanpa sikap tersebut akan sulit bahwa toleransi akan tertanam dalam kehidupan masyarakat yang beragam.

Memiliki sikap toleran artinya mampu memahami dan menerima keragaman dengan hati terbuka dan menghormati hak pribadi dan social, masyarakat lain yang menjalani kehidupan mereka. Rani dalam (Sulistyorini dkk, 2016) mengatakan bahwa ada beberapa bentuk toleransi terhadap keragaman, yaitu:

  • Mempelajari dan menghormati budaya masyarakat Indonesia yang berbeda;
  • Mencari tahu dan menguasai budaya-budaya yang ada di Indonesia;
  • Merasa bangga akan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia;
  • Memilih dan memilah kebudayaan luar yang pantas dan tidak dengan nilai bangsa Indonesia.

Dari beberapa bentuk toleransi di atas, masyarakat diharapkan mampu menanamkanya dengan baik sehingga akan mampu membingkai diri dari hal-hal negatif yang akan mengikis persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Disamping itu, dengan dinamika sosial masyarakat Indonesia yang terus berkembang, pendidikan toleransi pun dibutuhkan dalam porsi yang lebih banyak karena bangsa kita dihadapkan dengan dunia baru yang semakin berubah. Generasi-generasi yang akan datang akan berubah seiring dengan berkembangnya budaya baru yang berasal dari masyarakat itu sendiri, maka pendidikan toleransi dalam jumlah yang lebih besar akan sangat diperlukan untuk membentengi diri dari konflik dan permusuhan. Dengan kata lain, pendidikan toleransi merupakan hal yang paling utama sebagai alat pemersatu bangsa.

Toleransi perlu dibangun dalam kehidupan sehari-hari, tentu jawabanya adalah karena manusia diciptakan Allah dengan berbagai ragam sikap dan watak yang berbeda-beda. Rambut boleh sama warnanya namun dari semua itu manusia memiliki visi dan sikap yang berbeda-beda bahkan memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Selain itu diperlukan strategi yang membangun kebersamaan bangsa. Dengan strategilah segala aspek yang akan dituju dapat tercapai. Dengan demikian visi disertai dengan strategi yang tepat, maka membangun kebersamaan telah memberikan gambaran yang jelas yakni kebersamaan membangun bangsa antar sesama makhluk bisa terwujud dengan serasi dan keharmonisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun