Mohon tunggu...
Humaniora

"Behaviorist or Humanist?"

2 November 2017   05:43 Diperbarui: 2 November 2017   05:59 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disamping metode pembelajarannya yang menyenangkan itu ternyata teori ini juga mempunyai kekurangan didalamnya yakni, bagi guru yang tidak memberikan informasi secara lengkap maka yang terjadi adalah kurangnya pemahaman pada diri siswa yang mengakibatkan mereka susah untuk belajar karena referensi yang diberikan belum cukup. Kemudian dapat menyebabkan penyalahgunaan kebebasan yang diberikan oeh seorang guru, biasanya pada saat guru menyuruh untuk berdiskusi siswa yang kurang aktif hanya mengandalkan temannya saja. 

Dan pemusatan pikiran akan berkurang, mengapa? Karena guru tidak sepenuhnya mengawasi jalannya proses beajar karena sistem belajar seperti ini adalah siswa yang berperan aktif dalam menggali potensi, sehingga peserta didik akan memanfaatkan keadaan yang ada. Contoh saja dalam mencari referensi menggunakan internet peserta didik malah bermain game atau mengaktifkan akun sosial media. Secara otomatis pemusatan pikiran dalam belajar akan terganggu. Selain itu, murid yang tidak minat untuk beajar akan tertinggal dengan murid yang aktif dalam belajar.

Dari sedikit pemaparan tentang Teori Behavioristik dan Teori Humanistik di atas anda dapat memilih teori mana yang dapat anda berlakukan untuk murid-murid anda.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun