Oleh: Fatiya Salsabila Khairani (Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Andalas)
Â
Pinjaman mahasiswa di Amerika dimaksudkan sebagai jalan untuk membuka akses pendidikan tinggi. Namun dalam praktiknya, utang pendidikan menimbulkan berbagai konsekuensi negatif yang dirasakan oleh individu maupun masyarakat secara luas. Di bawah ini dijelaskan dampak utama pinjaman tersebut, dilanjutkan dengan tiga pandangan mahasiswa yang memutuskan untuk tidak meminjam karena merasa risikonya terlalu besar.
Dampak negatif utama
- Beban finansial jangka panjang.
Banyak lulusan menghadapi utang puluhan ribu dolar yang membayangi perencanaan hidup mereka. Cicilan yang harus dilunasi mengurangi kemampuan menabung, menunda pembelian rumah, dan membatasi kesempatan berinvestasi. Akibatnya, kebebasan finansial pada masa awal dewasa menjadi tergerus.
- Gangguan kesehatan mental.
Tekanan untuk membayar utang mendorong munculnya stres, kecemasan, dan depresi. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga produktivitas kerja dan pilihan karier; beberapa lulusan memilih pekerjaan bergaji tinggi demi menutup cicilan, bukan berdasarkan minat atau kesesuaian karier.
- Penundaan tonggak kehidupan.
Karena ketidakpastian finansial, banyak orang menunda pernikahan, pembelian rumah, atau rencana berkeluarga. Penundaan ini berdampak pada perencanaan keluarga dan pembangunan kesejahteraan jangka panjang.
- Memperbesar ketimpangan sosial-ekonomi.
Kelompok berpenghasilan rendah dan minoritas cenderung lebih bergantung pada pinjaman dan menghadapi kesulitan terbesar dalam pengembalian. Pola ini memperdalam jurang ekonomi antar kelompok dan menghambat mobilitas sosial.
Mengapa sebagian mahasiswa memilih tidak mengambil pinjaman pelajar tersebut?
Â