Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Acarya Adibrata dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan seminar edukatif bertajuk “Generasi Hebat Berawal dari Gizi yang Tepat” di Kantor Desa Karangsono pada hari Rabu, 23 April 2025. Seminar ini merupakan salah satu program kerja utama yang difokuskan pada isu kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan stunting, dengan mengusung slogan “Anak Sehat, Masa Depan Hebat.”
Seminar ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa KKM dalam mendukung program nasional penanggulangan stunting. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber berkompeten, Ibu Ambar Yuliati, S.Gz., seorang ahli gizi yang memberikan materi mendalam mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga usia dini. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa pencegahan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan peran aktif keluarga dan masyarakat.
Acara dipandu oleh moderator Salsabila Aulia Rahma Kamal, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang juga anggota KKM Acarya Adibrata. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, ia mampu menciptakan suasana seminar yang aktif dan partisipatif. Beberapa peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan, terutama mengenai pemberian MP-ASI, alternatif sumber protein nabati, serta cara mengelola makanan sehat dengan anggaran terbatas.
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para ibu dan calon ibu, tentang pentingnya pemberian gizi yang tepat pada anak sejak dalam kandungan hingga usia balita. Materi seminar membahas secara mendalam mengenai:
- Definisi dan penyebab stunting
- Dampak jangka panjang stunting terhadap pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak
- Strategi pencegahan melalui pemenuhan gizi seimbang
- Peran keluarga, terutama ibu, dalam memastikan asupan gizi anak terpenuhi
- Pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu.
Dalam penyampaiannya, Ibu Ambar menekankan bahwa stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, melainkan juga menyangkut kualitas sumber daya manusia. “Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, serta rentan terhadap penyakit tidak menular di usia dewasa. Maka, edukasi gizi harus dimulai sejak dini,” jelasnya.