Mohon tunggu...
Salsabila Alfihidayah N
Salsabila Alfihidayah N Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Ilmu Komunikasi | 23107030009

Hi sweetie !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Qurban di Berbagai Negara: Keragaman dalam Kesatuan

18 Juni 2024   10:56 Diperbarui: 18 Juni 2024   10:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: saudinesia.id

Hari Raya Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban, adalah salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Tradisi qurban memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk kepatuhan kepada perintah Allah. Namun, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba. Oleh karena itu, umat Muslim memperingati momen ini dengan menyembelih hewan qurban, seperti domba, kambing, sapi, atau unta, dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Meskipun inti dari tradisi qurban tetap sama, cara pelaksanaannya dapat bervariasi di berbagai negara, mencerminkan keragaman budaya dan tradisi lokal.

 Indonesia: Gotong Royong dan Kebersamaan

Di Indonesia, tradisi qurban sangat kental dengan semangat gotong royong dan kebersamaan. Menjelang Idul Adha, masjid-masjid dan komunitas lokal mengumpulkan dana untuk membeli hewan qurban. Pada hari pelaksanaan, penyembelihan hewan biasanya dilakukan di halaman masjid atau lapangan terbuka dengan melibatkan banyak anggota masyarakat. Proses ini diawali dengan doa bersama dan ceramah singkat yang mengingatkan kembali makna qurban.

Setelah penyembelihan, daging qurban dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk keluarga yang berqurban, sepertiga untuk tetangga, dan sepertiga untuk fakir miskin. Di beberapa daerah, seperti di Jawa dan Sumatera, daging qurban juga digunakan untuk acara makan bersama, mempererat tali silaturahmi antarwarga. Tidak jarang juga komunitas lokal mengadakan bazar murah dengan bahan makanan dari daging qurban.

 Arab Saudi: Menghormati Warisan dan Tradisi

Sebagai negara tempat kelahiran Islam, Arab Saudi merayakan Idul Adha dengan sangat khidmat. Tradisi qurban di sini sangat mirip dengan apa yang dilakukan pada zaman Nabi Muhammad. Ribuan umat Muslim yang menunaikan ibadah haji juga melaksanakan qurban sebagai bagian dari ritual haji. Hewan yang disembelih biasanya adalah domba atau unta, dan dagingnya didistribusikan tidak hanya kepada penduduk lokal tetapi juga ke negara-negara miskin di seluruh dunia melalui berbagai organisasi amal.

Pemerintah Arab Saudi bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal internasional untuk memastikan bahwa daging qurban yang dihasilkan dari jutaan jamaah haji dapat didistribusikan dengan efisien dan merata. Di kota-kota besar seperti Mekah dan Madinah, penyembelihan dilakukan di tempat-tempat yang telah disediakan pemerintah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.

 Turki: Qurban di Tengah Perkotaan

Di Turki, pelaksanaan qurban banyak terjadi di daerah perkotaan. Pemerintah setempat sering kali menyediakan tempat khusus untuk penyembelihan hewan qurban guna menjaga kebersihan dan ketertiban kota. Sebelum Idul Adha, hewan qurban dibawa ke pasar-pasar khusus yang didirikan oleh pemerintah, di mana hewan-hewan tersebut diperiksa kesehatannya.

Pada hari pelaksanaan, banyak keluarga yang menyewa tukang jagal profesional untuk memastikan penyembelihan dilakukan sesuai syariat dan higienis. Masyarakat Turki juga memiliki kebiasaan mengunjungi keluarga dan tetangga setelah pelaksanaan qurban, membagikan daging, dan saling berbagi kebahagiaan. Di beberapa kota besar, teknologi modern seperti aplikasi pemesanan qurban online digunakan untuk memastikan bahwa proses qurban berlangsung dengan aman dan efisien.


 Pakistan: Tradisi yang Mengakar

Di Pakistan, tradisi qurban adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat. Banyak keluarga yang membeli hewan qurban jauh hari sebelum Idul Adha dan memeliharanya dengan baik hingga hari penyembelihan. Anak-anak sering kali terlibat dalam perawatan hewan qurban, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan empati sejak dini.

Pada hari Idul Adha, penyembelihan hewan dilakukan di rumah atau tempat yang telah ditentukan, dan dagingnya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Proses ini sering kali disertai dengan doa dan bacaan Al-Quran. Di beberapa daerah, komunitas lokal mengadakan pesta qurban, di mana masakan dari daging qurban disajikan dan dinikmati bersama-sama, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.

Nigeria: Pesta Qurban yang Meriah

Nigeria, dengan populasi Muslim yang besar, merayakan Idul Adha dengan sangat meriah. Penyembelihan hewan qurban sering disertai dengan acara-acara sosial dan pesta yang melibatkan seluruh komunitas. Musik, tarian, dan makanan khas menjadi bagian dari perayaan ini, menambah suasana kegembiraan dan kebersamaan.

Daging qurban dibagikan kepada mereka yang kurang beruntung, memastikan bahwa semua orang dapat menikmati berkah Idul Adha. Di beberapa daerah, penyembelihan dilakukan di lokasi-lokasi yang disiapkan oleh pemerintah untuk menjaga ketertiban dan kebersihan. Komunitas Muslim di Nigeria juga sering berkolaborasi dengan organisasi amal untuk mendistribusikan daging qurban ke daerah-daerah yang membutuhkan.

 Maroko: Perayaan Keluarga

Di Maroko, Idul Adha dikenal sebagai "Eid al-Kabir" atau "Hari Raya Besar". Penyembelihan hewan qurban biasanya dilakukan di rumah masing-masing setelah shalat Idul Adha. Keluarga besar berkumpul untuk merayakan bersama, dan berbagai hidangan khas Maroko, seperti "Mechoui" (daging domba panggang) dan "Tajine" (semur daging), disajikan.

Tradisi ini mencerminkan pentingnya keluarga dan kebersamaan dalam budaya Maroko. Selain itu, daging qurban juga dibagikan kepada tetangga dan orang-orang yang membutuhkan, mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Banyak keluarga juga menyisihkan waktu untuk mengunjungi kerabat dan teman-teman, memperkuat ikatan kekeluargaan dan persaudaraan.

Tradisi qurban di berbagai negara menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan dengan budaya lokal, menciptakan keragaman yang kaya dalam praktik keagamaan. Meskipun cara pelaksanaannya berbeda-beda, esensi dari qurban tetap sama: pengorbanan, kepatuhan, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan membagikan daging qurban kepada mereka yang membutuhkan, umat Muslim di seluruh dunia memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas, memperlihatkan bahwa di balik perbedaan budaya, ada kesatuan yang mengikat semua dalam iman dan kemanusiaan.

Tradisi ini tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui qurban, umat Muslim belajar untuk berbagi, peduli, dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Di tengah keragaman budaya dan tradisi, qurban menjadi simbol dari kesatuan dan persaudaraan umat manusia, menegaskan bahwa nilai-nilai kemanusiaan adalah universal dan melampaui batas-batas geografis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun