Pengembangan Program Literasi: Baca Tulis, Sains, dan Numerasi di SMPN 45 Bandung

Dalam rangka melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata tematik secara daring (dalam jaringan). KKN sendiri dibagi menjadi dua gelombang dengan tema yang berbeda. Pada KKN gelombang dua, tema KKN ini adalah "Mengembangkan Literasi Indonesia". Tema ini diusung dengan sebuah harapan dengan adanya KKN tematik yang dilaksanakan mampu  mengembangkan literasi  pada masyarakat Indonesia, terutama pada anak dalam usia belajar. 

Literasi sendiri identik dengan baca, tulis, dan hitungan. Lebih spesifikasinya adalah kemampuan individu dalam membaca, menulis, menghitung, dan bagaimana cara mereka memecahkan suatu permasalahan. Literasi tentu saja memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan sebuah bangsa, karena yang cerdas yakni bangsa yang berwawasan luas dengan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya. Literasi di Indonesia sendiri berada diperingkat ke-60 dari 61 negara. Dengan peringkat itu tentu saja kita tahu bahwa sangat rendah sekali literasi di Indonesia pada saat ini.   

Dengan adanya kegiatan KKN ini, saya gunakan kesempatan ini dengan baik untuk meningkatkan literasi anak di Sekolah Menengah Pertama 45 Bandung. Dalam program meningkatkan literasi di Indonesia, saya mulai dari titik paling dasar untuk menetapkan program pengembangan minat literasi pada anak SMP dengan mencakup 3 aspek yakni literasi baca tulis, sains, dan numerasi.

Dalam program KKN yang sedang saya jalani, dimulai dengan pendampingan didalam kelas, saya mulai menerapkan literasi dengan cara menyematkan projek bersama guru Bahasa Inggris. Bersama dengan Ibu Amalia, kami menyematkan literasi numerasi dalam projek siswa dalam pembuatan sesuatu dalam materi procedure text yakni mengenai angka atau jumlah bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat sesuatu. 

Lalu, kami menerapkan literasi baca dan tulis dengan mengarahkan siswa untuk membaca dan menuliskan riset mereka mengenai hal yang akan mereka buat. Dan yang terakhir, kami juga mengarahkan siswa kedalam bentuk literasi sains dengan mencontohkan dalam pembuatan procedure text dengan sebuah eksperimen ringan dalam sains.

Disamping program saya dengan Ibu Amalia, saya dan teman saya yang bernama Valerie Jans Salsabila membuat sebuah program "Korean Culture and Cyber bullying". Dalam program ini kami di bimbing oleh beberapa guru bahasa inggris juga untuk menyediakan sebuah bacaan mengenai kebudayaan Korea untuk menarik hati siswa-siswi SMP dan juga bacaan mengenai kasus pembulian dalam media sosial di Korea. 

Program ini kami laksanakan dengan harapan siswa-siswi bisa meningkatkan minat baca nya dan juga bisa mempelajari tradisi yang baru juga paham mengenai pembulian yang harus dihilangkan. 

Selain itu, saya beserta teman saya yang sama-sama melaksanakan program KKN di SMPN 45 Bandung, menyediakan "Pojok Literasi" dengan tujuan siswa dan siswi bisa membaca dari pojok literasi ini. Pemilihan buku mulai dari fiksi, non-fiksi, hingga buku ensiklopedia telah kami sediakan dalam program pojok literasi ini.

Dengan terlaksananya semua program yang mengacu untuk mengembangkan literasi siswa dan siswi SMPN 45 Bandung, diharapkan para siswa dan siswi dapat lebih menyadari bahwa literasi itu sangat penting dalam kehidupan mereka sekarang hingga nanti kelak.