Salsa Bella Nika Alfayanti, yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang, mengungkapkan bahwa inisiatif ini lahir dari mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan kebutuhan praktis di jenjang anak usia dini. "Sebagai calon pendidik, saya percaya bahwa anak-anak usia dini perlu diajak berinteraksi langsung dengan alam melalui media yang menyenangkan. Media ini dirancang untuk membuat pembelajaran tentang tanaman dan pertanian menjadi lebih hidup dan mudah dipahami," ujar Salsa saat penyerahan media tersebut.
Media pembelajaran interaktif yang diserahkan mencakup beberapa menu edukatif yang dirancang secara kreatif. Pertama, menu tentang bagian tanaman, yang menjelaskan elemen-elemen utama seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Anak-anak dapat belajar melalui gambar interaktif.
Selain itu, menu kedua membahas alat-alat menanam, termasuk cangkul, alat penyiram, sekop, dan sarung tangan. Ia juga tidak hanya memperkenalkan nama dan bentuk alat, tetapi juga mengajarkan cara penggunaannya dengan aman dan efektif. Salsa menekankan pentingnya pemahaman ini untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini, terutama di tengah isu perubahan iklim yang semakin mendesak.
Tak kalah menarik, media ini juga mencakup panduan cara menanam yang benar, lengkap dengan langkah-langkah sederhana seperti mempersiapkan tanah, menanam biji, dan merawat tanaman. Untuk menambah elemen keseruan, Salsa menyertakan game edukasi "Mencari Jejak", di mana anak-anak dapat berpartisipasi dalam permainan petualangan digital. Game ini memungkinkan mereka menjelajahi "dunia virtual" tanaman, mencari jejak menuju pohon apel yang juga dapat melatih tingkat kefokusan para anak.
Kepala Madrasah RA Al-Asror, menyambut baik inisiatif ini. "Media pembelajaran dari Salsa Bella Nika Alfayanti sangat tepat untuk anak-anak kami yang berusia 4-6 tahun. Di era digital seperti sekarang, anak-anak lebih tertarik dengan konten interaktif. Ini akan membantu guru kami dalam mengajar tema alam dan lingkungan, sekaligus membangun karakter cinta tanah air," katanya.
Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk bhakti akademisi, tetapi juga bagian dari upaya lebih luas untuk mengintegrasikan pendidikan dengan isu-isu berkelanjutan. Di tengah pandemi yang telah mengubah pola belajar, media seperti ini dapat menjadi solusi inovatif untuk pembelajaran jarak jauh atau blended learning. Salsa Bella berharap, kontribusinya ini dapat menginspirasi para guru untuk meningkatkan media pembelajaran yang semakin menarik, sehingga pendidikan anak usia dini di Indonesia semakin berkualitas dan relevan.
Melalui penyerahan media ini, Salsa Bella Nika Alfayanti telah menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang teori di kelas, melainkan juga penerapannya di masyarakat. Semoga inisiatif seperti ini semakin marak, membawa angin segar bagi pendidikan di negeri kita ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI