KUNJUNGAN RELIMA KE PERPUSTAKAAN GEREJA GMIT MENGGELAMA
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Gereja GMIT Menggelama menjadi salah satu sasaran penerima bantuan buku bacaan anak-anak dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Bersama dengan beberapa gereja lainnya dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di wilayah Kabupaten Rote Ndao, perpustakaan gereja ini mendapat kunjungan dari RELIMA (Relawan Literasi Masyarakat) untuk melihat lebih dekat aktivitas literasi di masing-masing titik sasaran yang menjadi perhatian bersama.
Kehadiran RELIMA bukan hanya sebatas kunjungan formal, melainkan juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap tumbuhnya budaya baca di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan jemaat gereja. Kegiatan ini menegaskan bahwa literasi tidak bisa berdiri sendiri, tetapi membutuhkan kerja kolaboratif antara pemerintah, lembaga keagamaan, komunitas, dan relawan untuk menjangkau lebih banyak orang.
Di tengah tantangan minimnya fasilitas bacaan dan keterbatasan akses informasi, perpustakaan gereja hadir sebagai ruang alternatif yang menyatukan iman, pengetahuan, dan budaya membaca. RELIMA dengan semangat kesukarelaan berupaya menumbuhkan motivasi jemaat, khususnya anak-anak, untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan. Hal ini selaras dengan visi literasi sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat, di mana membaca bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga jalan menuju perubahan pola pikir, memperluas wawasan, serta memperkuat jati diri jemaat dalam menghadapi perkembangan zaman.
Kehadiran Pak Zul sebagai salah seorang relawan yang mendapat tugas di Kabupaten Rote Ndao menjadi momen penting bagi Perpustakaan Gereja GMIT Menggelama. Kunjungan perdananya dilakukan pada Minggu, 28 September 2025, seusai pelaksanaan ibadah Minggu. Momentum itu sengaja dipilih agar kegiatan literasi dapat langsung menyentuh jemaat, khususnya anak-anak yang baru saja mengikuti Sekolah Minggu.
Bertempat di ruang kantor gereja di lantai dasarnya dipakai sebagi ruang aktivitas membaca. Anak-anak tampak antusias membuka halaman demi halaman buku bantuan yang telah disediakan. Koleksi buku tersebut memang dikhususkan untuk literasi anak-anak, lengkap dengan label dan gambar-gambar menarik yang membuat mereka betah berlama-lama membaca.
Ragam judul bacaan yang tersedia menjadi suguhan yang menggembirakan, karena mampu membangkitkan rasa penasaran sekaligus imajinasi. Sambil menunggu orangtua mereka datang menjemput, anak-anak dengan tekun membaca, bahkan tak sedikit yang memilih meminjam buku untuk melanjutkan bacaan di rumah. Situasi sederhana ini menunjukkan bahwa kehadiran literasi bisa menjadi oase yang menyejukkan, mengisi waktu anak-anak dengan kegiatan positif, sekaligus menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.
Pengelola Perpustakaan Gereja GMIT Menggelama, sesuai dengan SK yang telah ditetapkan, awalnya adalah Bapak Penatua Drs. Hanok Panie. Namun, dalam perjalanan beliau telah berpulang, dan tugas pengelolaan sementara ini dilanjutkan oleh Ibu Serly Pandie-Plaituka. Menurut Ibu Serly, kunjungan RELIMA membawa arti besar karena tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga menyalakan kembali semangat anak-anak untuk terus membaca. Kehadiran relawan sekaligus menjadi bentuk evaluasi bersama mengenai sejauh mana aktivitas literasi berjalan, dengan memanfaatkan bantuan buku dari Perpusnas.
Dengan memanfaatkan ruang kantor gereja yang sementara belum difungsikan penuh, jemaat menjadikannya sebagai perpustakaan sederhana. Buku-buku bantuan dari Perpusnas masih diletakkan di atas beberapa meja karena rak berbahan serbuk yang turut disalurkan mengalami kerusakan ringan saat dipasang sehingga belum dapat digunakan. Meski kondisi sarana terbatas, semangat anak-anak PART Menggelama untuk berliterasi tidak surut. Mereka tetap antusias membaca, menjadikan ruang sederhana itu sebagai tempat belajar bersama yang hidup dan penuh keceriaan.
Tantangan dalam mengembangkan literasi di lingkungan jemaat gereja tidaklah ringan, mulai dari keterbatasan sarana perpustakaan, minimnya pendampingan rutin, hingga belum meratanya kesadaran akan pentingnya membaca. Namun, kunjungan RELIMA diharapkan menjadi titik awal yang mendorong keberlanjutan pengelolaan Perpustakaan GMIT Menggelama agar tetap hidup dan berdaya guna. Lebih jauh, kolaborasi lintas pihak gereja, sekolah, pemerintah, komunitas, dan relawan sangat dibutuhkan untuk terus memperkuat budaya literasi.
Lihat Humaniora Selengkapnya