Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rote Book Club (RBC) Rote Ndao Bangun Inspirasi Melalui Literasi Baca Buku

26 September 2025   05:39 Diperbarui: 26 September 2025   05:39 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ROTE BOOK CLUB (RBC) ROTE NDAO BANGUN INSPIRASI MELALUI LITERASI BACA BUKU

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Gerakan literasi telah menjadi agenda penting yang digaungkan secara nasional, melibatkan seluruh elemen masyarakat dari pemerintah, sekolah, hingga komunitas literasi yang digerakkan oleh para pegiat literasi. Semangat ini lahir dari kesadaran bahwa kemampuan literasi bukan sekadar keterampilan membaca dan menulis, melainkan fondasi bagi peningkatan kualitas berpikir, daya kritis, serta kreativitas generasi bangsa.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Pemerintah melalui berbagai program seperti Gerakan Literasi Nasional (GLN) mendorong sekolah-sekolah untuk membudayakan membaca setiap hari, sementara komunitas literasi hadir di berbagai daerah dengan cara yang unik dan kreatif, membangun ruang-ruang belajar bersama di luar kelas formal. Tidak hanya berfokus pada siswa atau akademisi, gerakan ini juga menyasar masyarakat luas agar literasi benar-benar menjadi budaya kolektif.

Di tengah arus modernisasi dan derasnya hiburan digital yang kerap menyita perhatian, minat membaca sering kali berada di posisi yang terpinggirkan. Padahal, literasi sesungguhnya adalah pintu menuju peradaban yang maju. Membaca bukan hanya soal mengisi waktu luang, melainkan sebuah investasi jangka panjang yang memperluas wawasan, menajamkan daya pikir, sekaligus menumbuhkan karakter.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Dalam konteks inilah, muncul berbagai inisiatif lokal yang menarik perhatian, salah satunya adalah kehadiran Rote Book Club (RBC) di Rote Ndao, yang memosisikan diri sebagai wadah pertemuan ide, tempat berbagi inspirasi, sekaligus motor penggerak budaya baca melalui kegiatan-kegiatan sederhana namun penuh makna, seperti membaca buku bersama. Gerakan literasi harus dipandang bukan sekadar program formal, tetapi sebagai gaya hidup yang melekat dalam keseharian dengan mengajak masyarakat Rote Ndao untuk menjadikan membaca sebagai kegiatan kolektif yang menyenangkan dan inspiratif.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Dengan terbentuknya komunitas dalam grup RBC Rote Ndao, komunitas ini terus berupaya menggemakan semangat literasi melalui kegiatan membaca buku, merangkum isi bacaan, lalu membagikannya kembali dalam forum diskusi internal. Aktivitas sederhana ini menjadi cara untuk menumbuhkan kebiasaan membaca setiap hari dan sekaligus melatih anggota agar berani mengutarakan gagasan.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Namun, kali ini RBC menghadirkan sebuah terobosan baru yang lebih terbuka dan inklusif. Dengan penuh semangat literasi, RBC menggelar kegiatan Baca Buku Bersama yang ditujukan bagi masyarakat luas Rote Ndao. Kegiatan perdana ini berlangsung di Lapangan Bola Christian Nehemia Dillak, S.H., pada sore harinya dengan memanfaatkan momentum Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) sebagai ruang perjumpaan publik. Melalui terobosan ini, RBC ingin menunjukkan bahwa membaca dapat dilakukan di ruang terbuka, menyatu dengan kebersamaan, dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Momentum kegiatan perdana ini menjadi tonggak penting bagi komunitas RBC Rote Ndao dalam menghadirkan wajah baru literasi di tengah masyarakat. Kegiatan Baca Buku Bersama tidak sekadar mengajak peserta membaca, tetapi juga membuka ruang diskusi, berbagi perspektif, serta saling merekomendasikan bacaan yang inspiratif. Suasana kebersamaan yang tercipta membuat literasi terasa lebih hidup, karena setiap orang memiliki kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan mendengar sudut pandang lain.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Atmosfer ini menumbuhkan semangat baru, bahwa membaca bukan aktivitas individual yang kaku, melainkan pengalaman kolektif yang menyenangkan. Dampak positif pun mulai terlihat: keterampilan berpikir kritis semakin terasah, imajinasi diperluas lewat cerita yang dibagikan, dan wawasan menjadi lebih kaya dari bacaan yang beragam. RBC percaya, dari pertemuan literasi sederhana seperti ini akan lahir inspirasi besar yang dapat memberi kontribusi nyata bagi masyarakat Rote Ndao.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Suasana literasi membaca di arena terbuka ini benar-benar menghadirkan pengalaman yang unik dan menarik. Pada kegiatan perdana, sejumlah pegiat literasi hadir dan memberikan dukungan, bahkan salah satu youtuber, Ikram Afro, dengan gaya rambut nyentrik kribo mengembang, turut meramaikan dan menyemangati jalannya acara ketika para peserta asyik menikmati bacaan mereka. Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri yang menambah semangat anak muda untuk terlibat.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Para pecinta membaca pun diberi kesempatan membawa koleksi buku pribadi mereka, sehingga tercipta ruang berbagi bacaan yang lebih akrab dan personal. Selain itu, komunitas RBC turut mempersiapkan beragam buku referensi sebagai bahan bacaan, memastikan setiap peserta memiliki pilihan sesuai minat dan kebutuhan. Dari suasana ini tampak jelas bahwa membaca di ruang terbuka tidak hanya menghadirkan kebersamaan, tetapi juga menciptakan energi positif yang menular kepada siapa saja yang hadir.

Dari bentuk kegiatan literasi membaca di alam terbuka yang digagas RBC Rote Ndao ini sesungguhnya mengandung inspirasi yang positif bahwa membaca pada hakikatnya adalah jendela untuk menemukan ide-ide baru sekaligus menumbuhkan kreativitas yang sering kali tak terduga. Dari sebuah paragraf dalam buku, lahir gagasan yang bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap hidup, bahkan menjadi pemicu lahirnya karya nyata. Inspirasi semacam ini kelak menjadi bukti bahwa membaca tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memberi kekuatan untuk mengasah potensi diri. Lebih dari itu, kegiatan ini mempererat hubungan sosial antaranggota dan masyarakat luas, karena setiap orang berkesempatan saling berbagi cerita, pengalaman, dan pandangan.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Suasana literasi membaca buku bersama yang dimulai sejak sore hingga berlanjut hingga malam hari benar-benar menghadirkan pengalaman berbeda bagi masyarakat Rote Ndao. Lapangan yang biasanya dipenuhi aktivitas olahraga dan pertemuan umum, kali ini berubah menjadi ruang literasi terbuka yang penuh keakraban.

Selain aktivitas utama membaca dan berdiskusi, juga beberapa kegiatan menarik yang membuat suasana semakin hidup. Khusus untuk anak-anak, tersedia ruang kreativitas melalui kegiatan menggambar dan mewarnai, sehingga mereka dapat tetap terlibat dengan cara yang menyenangkan sesuai usia. Kehadiran aktivitas pendukung ini membuat acara tidak hanya fokus pada bacaan, tetapi juga menghadirkan nuansa rekreatif yang menghibur sekaligus edukatif, menegaskan bahwa literasi dapat tumbuh dalam suasana riang, inklusif, dan penuh kebersamaan.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Pada akhirnya, membaca bersama bukan sekadar aktivitas sederhana, melainkan sebuah gerakan yang mampu membuka cakrawala, membangun inspirasi, sekaligus memperkuat kebersamaan dalam masyarakat. Dari kegiatan perdana RBC Rote Ndao, kita belajar bahwa literasi dapat hadir di ruang terbuka, menyatu dengan kehidupan sehari-hari, dan menjadi jembatan yang mempertemukan berbagai generasi.

Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Input gambar: Grup WAnya RBC Rote Ndao
Karena itu, sudah saatnya seluruh masyarakat Rote Ndao bersama-sama mendukung gerakan literasi ini, agar membaca tidak berhenti sebagai rutinitas pribadi, tetapi menjadi budaya kolektif yang menghidupkan semangat belajar sepanjang hayat. Harapan ke depannya, gagasan-gagasan positif terus lahir dari komunitas RBC Rote Ndao untuk mengagendakan kegiatan membaca buku bersama di alam terbuka yang ramai dikunjungi publik, sehingga semakin banyak orang dapat merasakan manfaat dan keindahan literasi.

Mengakhiri ulasan ini, sebuah pantun hadir sebagai pesan sederhana namun sarat makna: Literasi bukan basa-basi, Literasi butuh motivasi. Literasi bukan ilusi, Literasi harus jadi prestasi. Dengan motivasi yang kuat, literasi tidak akan berhenti pada wacana, melainkan berkembang menjadi gerakan kolektif yang melahirkan generasi cerdas, kritis, dan kreatif. Semoga semangat ini terus bergaung di hati setiap orang, khususnya masyarakat Rote Ndao, agar budaya literasi semakin hidup dan mengakar. Salam semangat literasi.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun