HENING SEJENAK DALAM SIRAMAN ROHANI PAGI YANG MENYEGARKAN IMAN DAN MENGUATKAN HATI
*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Input gambar: dokpri, saat doa bersama
Hari ini, tepat pada apel pagi di hari keempat bulan September 2025, keluarga besar UPTD SMPN 1 Lobalain mendapat kunjungan istimewa dari seorang hamba Tuhan yang diutus oleh STEMI Jakarta. Kehadirannya membawa nuansa berbeda dalam kebersamaan pagi itu, bukan sekadar rutinitas apel, melainkan juga kesempatan untuk mengalami ibadah singkat yang sarat makna. Dalam balutan doa dan lantunan pujian serta perenungan firman, telah menghadirkan siraman rohani yang menyejukkan jiwa, menyegarkan iman yang kadang lelah oleh kesibukan, serta menguatkan hati untuk tetap teguh menghadapi perjalanan hidup dan pelayanan di dunia pendidikan.
Pagi yang cerah di halaman sekolah itu seakan dipenuhi dengan berkat. Mentari yang perlahan meninggi, semilir angin yang lembut, dan wajah-wajah yang antusias menjadi saksi betapa suasana apel berubah menjadi momen rohani yang hangat. Ketenangan terpancar ketika firman disampaikan dengan penuh kasih, seolah menyiram tanah hati yang haus akan penguatan. Ada rasa teduh, ada pula semangat baru yang lahir dari perjumpaan sederhana itu. Siraman rohani tersebut membangun semangat kebersamaan, meneguhkan jati diri sebagai keluarga pendidikan yang tak hanya cerdas secara intelektual, melainkan juga teguh dalam iman dan kokoh dalam kasih persaudaraan.
Input gambar: dokpri, saat perenungan firman
Dalam siraman rohani yang dibawakan, pengkhotbah dari STEMI Jakarta menegaskan pesan penting tentang keteguhan iman yang harus terus dipelihara di tengah derasnya arus dunia. Iman yang teguh akan menjadi jangkar yang menjaga kita agar tidak mudah goyah oleh godaan dunia yang menjerumuskan pada keberdosaan. Selain itu, kasih dalam persaudaraan ditegaskan sebagai dasar yang menyatukan keluarga besar sekolah, karena tanpa kasih, kebersamaan akan rapuh.
Input gambar: pose bersama dengan tim dari Stemi Jakarta usai ibadah pagi
Pesan lain yang ditekankan adalah hidup dalam integritas, yaitu konsistensi antara perkataan dan perbuatan, sehingga kejujuran dan keteladanan menjadi nyata dalam keseharian. Semua nilai ini bersumber dari kebenaran firman Tuhan yang tercatat dalam Alkitab, yang harus dibaca, direnungkan, dan dihidupi agar setiap pribadi senantiasa berjalan dalam terang.
Input gambar: dokpri, saat refleksi firman
Bagi para pendidik, keteguhan iman dan integritas menjadi cermin untuk mendidik dengan penuh tanggung jawab, membimbing siswa dengan kasih, dan menanamkan teladan hidup yang lurus. Bagi para siswa, kasih dalam persaudaraan harus nyata melalui disiplin belajar, ketaatan terhadap bimbingan guru, serta kesediaan untuk saling menghargai dan menolong. Bagi keluarga sekolah secara keseluruhan, siraman rohani ini mengingatkan bahwa kedisiplinan, rajin belajar, dan ketaatan bukan hanya nilai akademik, tetapi juga wujud nyata dari iman yang hidup.
Melalui ajakan ini, setiap pribadi di SMPN 1 Lobalain dipanggil untuk menghidupi nilai-nilai rohani dalam keseharian, sehingga kelak melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas dan berprestasi, tetapi juga menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, berkasih, dan berlandaskan iman yang teguh.
Input gambar: dokpri, kehadiran bapak ibu guru dan peserta didik
Siraman rohani yang dibawakan oleh pengkhotbah dari STEMI Jakarta meninggalkan pesan yang mendalam bagi seluruh keluarga besar SMPN 1 Lobalain. Guru, staf, hingga para siswa merespons dengan hati yang terbuka dalam penerimaan hamba Tuhan tersebut. Ada perasaan dikuatkan ketika firman meneguhkan iman, ada semangat baru yang lahir dari ajakan untuk hidup berintegritas, dan ada pula rasa diberkati karena kasih Tuhan nyata di tengah kebersamaan itu.
Input gambar: dokpri, bapak ibu guru mengikuti jalannya ibadah pagi
Dampak jangka panjang dari momen rohani ini sangatlah berarti: mempererat kebersamaan dalam keluarga sekolah, menumbuhkan budaya saling mendukung, serta menghadirkan iklim pendidikan yang tidak hanya mengejar kecerdasan intelektual, tetapi juga keteladanan iman. Beberapa poin penting yang patut dimaknai dari siraman rohani ini adalah: pertama, iman yang teguh menjadi fondasi menghadapi tantangan zaman; kedua, kasih dalam persaudaraan adalah ikatan yang menjaga keharmonisan; dan ketiga, integritas adalah ciri utama yang membentuk pribadi teladan.
Input gambar: dokpri, peserta didik serius mengikuti perenungan firman
Melalui siraman rohani pagi ini menjadi pengingat berharga bahwa di tengah kesibukan dan rutinitas yang sering menyita perhatian, kita perlu menyediakan waktu atau sejenak hening untuk mendengarkan suara Tuhan dan memperbarui kekuatan batin. Dari keheningan yang diberkati inilah iman kembali disegarkan, hati dipulihkan, dan kasih kepada sesama diteguhkan. Selamat menikmati berkat Tuhan yang terus mengalir dalam perjalanan kehidupan setiap hamba-Nya, yang setia mendengar dan melakukan firman-Nya.
Lihat Humaniora Selengkapnya