Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah menghela dunia masuki pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran masuki dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Habemus Papam: Paus Leo XIV dan Arah Baru Gereja Katolik

9 Mei 2025   06:36 Diperbarui: 9 Mei 2025   09:52 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: poskupang.com

Selama dua hari penuh, para Kardinal Gereja Katolik berkumpul dalam konklaf yang berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih pemimpin baru umat Katolik sedunia. 

Dari total 135 kardinal yang seharusnya mengambil bagian dalam proses pemilihan ini, hanya 133 yang hadir dan memberikan suara. Dua kardinal tidak dapat mengikuti konklaf karena alasan kesehatan dan situasi pribadi yang tidak memungkinkan kehadiran. 

Meskipun demikian, konklaf tetap berjalan secara sah dan khidmat sesuai dengan tradisi gereja, hingga akhirnya dunia mendengar kabar penuh sukacita: Habemus Papam, kita memiliki Paus baru---Paus Leo XIV.

Mengenal sang Paus Leo XIV sebagai kardinal dari Amerika Serikat yang telah resmi terpilih menjadi Paus pada Kamis, 8 Mei 2025, dalam pemungutan suara konklaf hari kedua. 

Pria kelahiran Chicago pada 14 September 1955 ini kini berusia 69 tahun dan memilih nama kepausan Leo XIV, sehingga mulai hari ini ia dikenal sebagai Paus Leo XIV, pemimpin Gereja Katolik yang ke-267. 

Ia menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025, tepat sehari setelah umat Katolik merayakan Hari Raya Paskah. 

Sebelumnya, Paus Fransiskus telah mengangkat Robert Prevost menjadi kardinal pada 30 September 2023, menandai langkah penting dalam perjalanan spiritualnya menuju tahta Santo Petrus.

Sumber gambar: poskupang.com
Sumber gambar: poskupang.com
Paus Leo XIV berasal dari keluarga berdarah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol. Ia menempuh pendidikan di bidang matematika dan filsafat di Universitas Villanova, Philadelphia, sebelum memasuki novisiat Agustinian pada tahun 1977. 

Sebagian besar pelayanannya dijalani sebagai misionaris di Amerika Selatan, terutama di Peru. Selama satu dekade ia berkarya di Trujillo, lalu diangkat menjadi Uskup Chiclayo dan melayani di sana dari tahun 2014 hingga 2023.

Gereja Katolik saat ini berada dalam situasi yang kompleks, menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal yang menuntut kepemimpinan yang bijaksana dan transformatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun