Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membaca Arah Dukungan Politik dalam Pemilu

21 Februari 2024   07:54 Diperbarui: 21 Februari 2024   08:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MEMBACA ARAH DUKUNGAN POLITIK DALAM PEMILU

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd. Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain -- Rote Ndao

Saat ini proses perhitungan suara pemilu 2024 sementara dilakukan secara manual berjenjang dan kita dengan tenang dan sabar menanti hasil pengumuman Real Count. Kita sedang disuguhkan hasil perhitungan cepat (Quick Count) oleh beragam informasi media massa dan elektronik, sementara memposisikan salah satu calon kandidat pasangan presiden dan wakil presiden dengan taglinenya "Koalisi Indonesia Maju" mengungguli dua kandidat lainnya. Beragam pandangan subjektif dalam membaca data yang tersaji, sebagian menyimpulkan bahwa kemungkinan pasangan Prabowo-Gibran akan memenangkan pertarungan politik presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024, namun sebagian masih konsisten menunggu hasil resmi dari KPU.

Waktu berubah, dan kita pun berubah bersamanya (Tempora mutantur, et nos mutamur in illis). Pemaknaan dari frasa Latin tersebut bahwa waktu terus berubah dan mengalami perubahan, dan sebagai manusia, kita juga mengalami perubahan bersama dengan perubahan waktu itu sendiri. Frasa ini menyoroti sifat dinamis dari kehidupan dan masyarakat, di mana tidak ada yang tetap dan semua mengalami evolusi atau transformasi seiring berjalannya waktu.

Dalam konteks membaca arah dukungan politik pasca pemilu, frasa ini mengandung pesan bahwa politik juga merupakan bagian dari realitas yang berubah-ubah, dan bahwa kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Seperti waktu yang terus berubah, dukungan politik pun dapat berubah seiring waktu, dan sebagai pemimpin politik atau anggota masyarakat, kita harus peka terhadap perubahan ini dan mampu meresponsnya dengan bijaksana. Dengan kata lain, "Tempora mutantur, et nos mutamur in illis" mengingatkan kita akan pentingnya fleksibilitas, adaptabilitas, dan kesiapan untuk menghadapi perubahan dalam konteks politik maupun kehidupan secara umum.

Walaupun pengumuman hasil pemilu 2024 masih jauh waktunya tapi sudah mulai tampak manuver-manuver politik dimainkan para elit partai politik. Manuver politik merupakan tindakan strategis yang dilakukan oleh aktor politik untuk mencapai tujuan mereka. Berbagai bentuk aksi para aktor politik, berupa negosiasi di balik layar hingga kampanye publik yang terorganisir dengan baik. Manuver politik seringkali melibatkan penggunaan kekuasaan, pengaruh, dan sumber daya politik lainnya untuk memperoleh keuntungan politik, seperti mendapatkan dukungan publik atau mendapatkan posisi penting dalam pemerintahan.

Manuver politik menjadi sangat penting karena hasil pemilu seringkali menciptakan lanskap politik yang senantiasa berubah. Para pemimpin partai politik, kandidat terpilih, dan aktor politik lainnya harus melakukan manuver politik untuk membangun koalisi, meraih dukungan dari pemilih yang belum terpilih, dan mempengaruhi keputusan politik yang penting, seperti pembentukan pemerintahan baru atau kebijakan publik kunci. Manuver politik juga dapat melibatkan upaya untuk menjaga atau memperkuat posisi politik yang sudah ada, seperti mempertahankan mayoritas parlemen atau mendapatkan kendali atas lembaga-lembaga kunci dalam pemerintahan.

Pasca pemilu, dinamika politik seringkali mengalami pergeseran yang signifikan. Dukungan politik yang diberikan oleh pemilih menjadi indikator penting dalam mengevaluasi hasil pemilu dan meramalkan arah politik yang akan diambil oleh suatu negara atau wilayah. Dengan memahami dan menganalisis perubahan dalam dukungan politik pasca pemilu, para analis politik, partai politik, dan pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi tren politik yang muncul, memperbaiki strategi politik mereka, dan merencanakan langkah-langkah yang sesuai untuk memperoleh atau mempertahankan kekuasaan politik. Selain itu, membaca arah dukungan politik pasca pemilu juga memungkinkan untuk memahami preferensi dan kebutuhan pemilih, yang merupakan elemen penting dalam proses demokratisasi dan representasi politik yang efektif.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan politik pemilu. Pertama,  faktor ekonomi, di mana kondisi ekonomi yang baik atau buruk dapat memengaruhi persepsi pemilih terhadap partai politik dan kandidat. Misalnya, pemilih mungkin cenderung memilih partai atau kandidat yang dianggap memiliki rencana ekonomi yang lebih baik untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi. 

Kedua, faktor isu-isu sosial dan budaya yang muncul. Isu-isu seperti keamanan, keadilan sosial, hak asasi manusia, atau isu-isu etnis dan agama sering menjadi fokus utama dalam pemilu dan dapat mempengaruhi pilihan pemilih serta perubahan dalam dukungan politik pemilu. 

Ketiga, faktor politik internal seperti kepemimpinan partai, strategi kampanye, dan koalisi politik juga memainkan peran penting dalam membentuk perubahan politik pasca-pemilu. Keputusan strategis yang diambil oleh partai politik dan kandidat sepanjang kampanye, serta cara mereka menanggapi hasil pemilu, dapat memiliki dampak yang signifikan pada perubahan dalam dukungan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun