"Ini... Si..." temannya ketika melihat Ragatha waktu itu sampai kehabisan kata. Si Tampan cuek saja dan duduk paling pojok dekat kandang marmut. "Marmut..." desis Ragatha. Banyak sekali marmut putih yang memandangnya. Ragatha yang waktu itu tampan dan imut hanya terus tersenyum namun menurut marmut, senyum itu sudah membuat sesuatu terbunuh.
"Marmut..." ucap Ragatha. Marmut itu terus mencicit agar ia menjauh dari dirinya dan kawannya. "Aku sekolah disini, suatu saat aku memegangmu, bukan?".
Ragatha memberikan gelas kecil berisi obat penyembuh lambung dan seketika kumpulan marmut berlari sampai ada yang bertabrakkan. Masih ada satu marmut yang terus ingin melawan sampai pria ini pergi.
"Aku suka marmut!!!" , "Polos!!!!" dumal Ragatha dan ia mendapati perempuan berambut panjang hitam yang katanya anak paling cantik di sekolah.
"Oh marmut, oh marmut, mengapa kamu imut?" Ragatha semakin tidak suka akan kepolosannya. "Ih, kalau aku bawa bandul, aku ingin membuatnya pingsan!".
"Oh iya..." seketika seekor tikus lewat dan baru ingin melakukan aksi penyiraman obat kepada tikus hitam itu, ada seorang perempuan yang memberinya sebatang coklat.
"Ragatha, kamu lapar?" tanya perempuan berkepang satu itu tulus. Akhirnya ia diajak bicara sekian lalu Ragatha menatapnya terus. Ragatha teman sebangku perempuan ini yang selalu membayangkan coklat ketika jam kosong. Entah kenapa Ragatha suka saja dan seketika hilang semua kesukaan itu.
"Iya Icha, terima kasih!" Ragatha terima dan langsung mengejar tikus itu dan menyiramkan obat tersebut namun ia tidak menduga bahwa hewan yang ingin sekali diusir manusia meminumnya dan pingsan dengan mulut berbusa. Hewan itu disiram cat merah dan ditaruh di bawah meja perempuan polos tadi. Kau tahu reaksinya?
"Oh tikus, pergilah, pergi!" Ragatha memukul pintu kelas sepi tersebut. "Sudah telentang kau suruh pergi!!!!" Ragatha tak tahan. Ingin rasanya ia membuat struktur untuk menghancurkan Si Polos itu. "Ya... kucing!" , "Aku suka kucing, matanya bulat lucu!" , "Arrgghhh!!!" geram Ragatha. Ragatha mengakhiri dengan mainan kadang dilempar ke arah perempuan tersebut.
"Kadal..." , "Tahu ah!".
Oh ya, novelnya!
BERSAMBUNG