Mohon tunggu...
Salma Rahma Putri
Salma Rahma Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari program studi Pendidikan Masyarakat. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, saya memegang prinsip untuk tidak berekspektasi tinggi terhadap orang lain, sebagai bentuk penerimaan dan upaya menjaga kesehatan emosional. Dengan pendekatan yang realistis dan sikap mandiri, saya berusaha untuk terus berkembang dan tetap konsisten dalam hal-hal yang saya minati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Pemilahan Sampah? Bisa Sih Asal Wadahnya Tidak Hanya Wacana"

23 Mei 2025   17:30 Diperbarui: 24 Mei 2025   22:07 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Lingkungan Wilayah Jl. Cipinang RT.002 RW.04 Ciracas Jakarta Timur

Jakarta Timur, Kompasiana —  Permukiman warga di Jl. Cipinang RT.002 RW.04, Ciracas, Jakarta Timur masih menghadapi persoalan klasik terkait pengelolaan sampah. Meskipun telah tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan kegiatan kerja bakti rutin dilakukan oleh warga, kenyataannya sampah masih kerap terlihat di pinggir jalan dan selokan. Sampah dedaunan, plastik bekas jajanan, hingga limbah rumah tangga sesekali ditemukan berserakan, yang mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan sekitar.

"Kalau dibilang bersih, sebenarnya lingkungan ini belum sepenuhnya bersih. Kadang masih terlihat sampah berserakan di beberapa tempat, terutama di pinggir jalan dan selokan, tapi tidak sampai menumpuk atau terlihat kumuh," ungkap Dwi Putri Sukma (33), warga setempat saat diwawancarai di rumahnya, Kamis (22/5).

Menurut Dwi, warga biasanya membersihkan lingkungan secara mandiri di pagi hari. Dulu, keberadaan pasukan oranye dari Dinas Kebersihan cukup membantu menjaga kebersihan lingkungan. Namun belakangan, keberadaan petugas tersebut sudah jarang terlihat. Akibatnya, warga harus mengandalkan inisiatif sendiri untuk membersihkan lingkungan masing-masing.

Gambar : Sampah Plastik Bekas Bungkus Jajanan
Gambar : Sampah Plastik Bekas Bungkus Jajanan

Dwi menjelaskan bahwa jenis sampah yang paling sering terlihat adalah dedaunan kering serta bekas bungkus jajanan yang dibuang sembarangan oleh anak-anak kecil yang bermain di sekitar lingkungan. “Yang paling sering terlihat adalah dedaunan di jalanan dan sampah bekas jajanan yang dibuang sembarangan oleh anak-anak kecil,” ujar Dwi.

Menurutnya, sebagian besar sampah bukan berasal dari aktivitas warga tetap, melainkan dari anak-anak yang bermain dan melintas, serta warga luar lingkungan yang kurang sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Mereka sering membuang sampah sembarangan di pinggir jalan atau selokan, mungkin karena belum sadar pentingnya membuang sampah pada tempatnya,” tambahnya.

Gambar : Sampah Daun Kering di Pinggir Jalan
Gambar : Sampah Daun Kering di Pinggir Jalan

Lingkungan RT.002 RW.04 sudah memiliki TPS sementara yang cukup tertata. Warga memiliki dua pilihan, yaitu menunggu petugas kebersihan yang datang mengangkut sampah sebanyak tiga kali dalam seminggu atau membuang langsung ke TPS yang tersedia di lingkungan RT. “TPS-nya memang disediakan dan jaraknya tidak jauh. Keadaan di sana tertata rapi dan tidak berantakan,” tutur Dwi.

Gambar : Petugas Sampah di Rt 002 Rw 04
Gambar : Petugas Sampah di Rt 002 Rw 04

Namun di tingkat RW, ada TPS yang kondisinya sering kali penuh dan bahkan meluber. Keterlambatan pengangkutan sampah dari sana menjadi masalah tersendiri yang belum terselesaikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa keberadaan TPS saja belum cukup, perlu pengawasan dan manajemen yang lebih baik, serta edukasi kepada warga agar membuang sampah secara tertib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun