Mohon tunggu...
Salma Rabbaniyah
Salma Rabbaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

lagi belajar Psikologi tapi belum bisa baca pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyebab Tingginya Kepercayaan Masyarakat pada Hoaks di Pemilu 2019

26 Oktober 2021   19:54 Diperbarui: 26 Oktober 2021   20:14 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Element5 Digital on Unsplash   

Survei yang dilakukan MASTEL (Maret, 2019) pada 941 responden mengungkap bahwa 63,3% mempercayai hoaks karena didapat dari orang terpercaya, 24,6% percaya hoaks karena kalimat yang menyakinkan, 8,5% terpengaruh pilihan politik, dan 3,6% terpengaruh ujaran kebencian. 

Survei ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat rentan terhadap informasi hoaks yang beredar. Salah satu penyebab dari kerentanan ini adalah rendahnya tingkat dan kemampuan literasi masyarakat. Kemampuan literasi terdiri dari kemampuan informasi dan kemampuan kritis. 

Kemampuan informasi adalah kemampuan untuk mencari, mendapatkan, dan menilai informasi relevan sedangkan kemampuan kritis adalah kemampuan untuk menganalisa informasi yang didapat dan menunjukkan fakta informasi tersebut (Godwin, Chairunnisa, & Fitri, 2020). Pada survei Penelitian Perpustakaan Nasional (2017 dalam Masrudi, 2019) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia hanya membaca 3-4 kali per minggu, 30-45 menit per hari, 5-9 buku per tahun.

Sedangkan, masyarakat Indonesia termasuk tergolong aktif dalam beraktivitas dunia maya, dan termasuk kedalam pengguna aktif Twitter pada urutan ke-5 dan Jakarta termasuk kedalam pengguna aktif Facebook pada urutan ke-2 (Michael Sadowski dalam Masrudi, 2019). Peningkatan penggunaan media sosial berbanding terbalik dengan tingkat literasi masyarakat Indonesia. 

Lemahnya daya literasi individu dapat membuat individu kesulitan mencerna suatu informasi dengan baik, melalaikan bagian penting dari informasi yang didapatkan secara keseluruhan.

Selain dari lemahnya daya literasi, kelebihan beban informasi atau information overload yang terjadi juga mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap hoaks. 

Beberapa dampak dari ledakan informasi menurut Elson (Hoq, 2014) adalah pengetahuan individu tidak signifikan dengan informasi yang ada sehingga terlihat tidak tahu banyak hal; rentang perhatian yang lebih pendek; ledakan informasi dapat menyebabkan brain freeze atau brain fatigue dan yang direspons dengan information avoidance; selain itu, information overload juga dapat menyebabkan adiksi informasi dan ketergantungan terhadap internet.

Information avoidance yang dilakukan individu tidak hanya penghindaran terhadap informasi secara keseluruhan saja, namun bisa diindikasikan penghindaran atau pengabaian terhadap tanda hoaks pada informasi (Godwin, Chairunnisa, & Fitri, 2020). 

Berdasarkan survei yang dilakukan MASTEL (2017 dalam Godwin, Chairunnisa, & Fitri, 2020) dan Pennycook & Rand (2018 dalam Godwin, Chairunnisa, & Fitri, 2020), terdapat dua alasan individu gagal menolak hoaks, yaitu individu malas menggunakan kemampuan analitisnya dan individu mengabaikan atau menghindari indikator hoaks dalam berita yang dibacanya.

Alasan utama individu melakukan information avoidance adalah untuk menjaga perilaku, emosi (menghindari emosi negatif atau menjaga emosi positif), atau persepsi diri maupun lingkungan (Godwin, Chairunnisa, & Fitri, 2020). 

Selain itu, terdapat faktor situasional yang mendukung atau menghambat perilaku information avoidance yaitu, persepsi tentang kontrol atas konsekuensi, persepsi eksistensi sumber daya untuk menghadapi informasi, dan persepsi kemudahan dalam memperoleh informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun