Bisnis di era sekarang tak lagi bisa lepas dari digitalisasi. Perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan serba online membuat pelaku usaha harus menyesuaikan diri. Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama agar bisnis tetap relevan dan kompetitif.
Semenjak pandemi, transformasi digital kian pesat. Dari pembayaran yang dulunya hanya mengandalkan cash, kini beralih ke QRIS dan e-wallet. Dari reservasi hotel yang dulu lewat telepon, kini cukup dilakukan melalui aplikasi. Bahkan transaksi properti pun kini lebih banyak dipasarkan lewat kanal digital seperti website, media sosial, hingga marketplace khusus. Semua ini menunjukkan bahwa bisnis digital memang berjalan tanpa batas waktu atau 24 jam penuh.
Pelaku Bisnis Harus Siap 24 Jam?
Ambil contoh bisnis kuliner. Jika dulu penjualan offline lebih dominan, kini layanan pesan-antar online menjadi tulang punggung pendapatan. Untuk melayani pelanggan yang memesan makanan di tengah malam, pengusaha dituntut untuk selalu sigap. Di sinilah digitalisasi membantu mulai dari aplikasi kasir, manajemen inventori, sampai integrasi dengan platform pemesanan online yang bekerja otomatis.
Hal serupa juga terjadi di industri perhotelan. Digitalisasi memungkinkan pemesanan kamar secara real time, manajemen reservasi yang lebih efisien, serta komunikasi yang cepat dengan tamu melalui chat atau aplikasi. Hotel tak hanya siap menyambut tamu kapanpun, tetapi juga bisa mengoptimalkan layanan karena sistem digital berjalan tanpa henti.
Bahkan bisnis properti kini turut terdorong dengan solusi digital. Penjualan tidak lagi bergantung pada pameran fisik, melainkan ditopang promosi melalui kanal digital yang bisa diakses kapan saja. Dari katalog interaktif, layanan konsultasi online, hingga sistem CRM yang membantu follow-up calon pembeli dan semuanya berperan besar dalam mendongkrak penjualan.
Ketiga contoh di atas menggambarkan bahwa digitalisasi memungkinkan bisnis untuk terus aktif sepanjang waktu, tanpa harus terikat jam operasional konvensional. Dengan sistem yang berjalan 24 jam, pelanggan merasa lebih percaya, nyaman, dan terlayani dengan baik.
Sebaliknya, jika bisnis lambat merespons atau tidak hadir di kanal digital, peluang hilang begitu saja. Pelanggan bisa berpindah ke kompetitor yang lebih siap secara digital. Karena itu, digitalisasi 24 jam bukan hanya soal akses internet, melainkan tentang menghadirkan solusi digital yang menyeluruh mulai dari komunikasi pelanggan, pembayaran, hingga manajemen operasional, semua berjalan terintegrasi untuk memastikan bisnis tetap kompetitif di era modern.
Bisnis Digital Lancar 24 Jam Berkat Indibiz Care
Bayangkan sebuah bisnis yang berjalan tanpa hambatan, di mana setiap kendala teknis bisa teratasi hanya dalam hitungan jam. Itulah yang dirasakan banyak pelaku usaha B2B di Indonesia berkat Telkom Indibiz Care.
Sebagai enabler transformasi digital, Telkom menghadirkan prinsip simplify to amplify dalam setiap langkah perjalanan pelanggan. Melalui Telkom Indibiz Care, layanan pelanggan tersedia 24/7 tanpa libur, siap diakses lewat email, call center, media sosial, hingga personal message. Bagi pelanggan, ini bukan sekadar layanan, tapi jaminan ketenangan.
Muslim Rachman dari PT Lautan Berlian di Lampung bercerita, setiap kendala yang dilaporkan langsung direspons dan diselesaikan dalam waktu kurang dari dua jam. Hal serupa dialami Nazira Anindi, pengajar di UMN Al Washliyah Medan. Baginya, respons cepat teknisi Indibiz yang hadir ke lokasi dan menuntaskan masalah adalah nilai lebih yang meningkatkan customer experience.