Transparansi. Dataset dan model yang digunakan sebaiknya bisa diaudit oleh publik atau lembaga independen. Tujuannya bukan mengintimidasi developer, tapi memastikan keamanan dan etika.
Orang tua juga perlu melek AI. Nggak cukup hanya ngasih gadget dan berharap AI-nya aman. Literasi digital jadi penting supaya orang tua tahu kapan harus terlibat, dan kapan anak diberi ruang eksplorasi.
Bangun model khusus anak. Mungkin akan lebih baik kalau AI untuk anak dibangun dari nol, dengan dataset yang memang dirancang untuk edukasi dan perkembangan mereka---bukan cuma diubah dari versi dewasa.
Sekolah sebagai garda depan. Institusi pendidikan bisa jadi tempat yang ideal untuk mengenalkan AI ke anak-anak secara bertanggung jawab. Bukan hanya menggunakannya, tapi juga mengerti cara kerja dan risikonya.
AI Bisa Jadi Teman Anak, Asal...
Penggunaan LLM di kalangan anak-anak itu seperti pisau bermata dua. Bisa sangat membantu, tapi juga bisa melukai kalau nggak digunakan dengan hati-hati. Mode Anak memang langkah awal yang penting, tapi belum cukup jika tidak dibarengi dengan desain yang matang, etika yang kuat, dan pengawasan yang cermat.
Kita nggak bisa menghindari AI, tapi kita bisa mengarahkan bagaimana teknologi ini hadir dalam hidup anak-anak---bukan sebagai alat yang menakutkan, tapi sebagai sahabat belajar yang aman dan mendidik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI