Mohon tunggu...
Tentang Kita dan Anak
Tentang Kita dan Anak Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Karakter Anak

Talk about #parenting #charactereducation #fitrahbasededucation #techeducation #techenthusiast Pemuda Berdampak 2022 | Peringkat II KTI tentang Pendidikan Karakter Anak | Fasilitator Dampak Sosial Indonesia 2022 | Pegiat Pendidikan Karakter Anak | Awardee Beasiswa Zillenial Teacher 2022 | Awardee Beasiswa IMN 2023 | Awardee Beasiswa kitabisa.com 2023 | Awardee Beasiswa Wardah Inspiring Teacher 2023 | Sustainability Enthusiast | Tech Ethusiast | President of @sekolahinspirasi.id | ICT Teacher of @sekolahglobalmandirijakarta | Character Education Activist of @sekolahguruindonesia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Merespon Kesalahan yang Dilakukan Anak!

24 Desember 2023   22:16 Diperbarui: 24 Desember 2023   22:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membentuk midset mereka terhadap kesalahan dan kegagalan, growth midset memberi ruang pada mereka melakukan kesalahan dan berfokus pada perbaikannya. Bukan tidak boleh melakukan ataupun sibuk menyalahkan karena pada fitrahnya mereka adalah manusia pembelajar yang tak pernah takut salah. Bagaimana agar fitrah yang memiliki growth midset ini tetap terjaga?

Adakah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan? Terlebih anak-anak dan banyak orang sukses yang mengalami ribuan kali kegagalan terlebih dulu. Begitupula proses belajar pada anak, awalnya mereka memiliki fitrah belajar yang membuat mereka selalu ingin mencoba tanpa takut melakukan kesalahan. Tapi, mengapa ketika sudah besar ada orang yang tak berani mencoba sesuatu?

Banyak juga yang takut gagal meski belum mencoba. Ada juga yang tumbuh menjadi peragu? Ya, reaksi yang berlebihan terhadap kesalahan anak berpotensi membuat mereka menjadi peragu atau malah sering berbohong karena begitu takutnya dimarahi/dihukum. Jadi, apa yg perlu diperhatikan kepada anak-anak kita?

  • Tidak reaktif ketika anak melakukan kesalahan, tapi ingatkan konsekuensinya, apresiasi usahanya dan sampaikan apa yang perlu dilakukan agar tidak terulang.

"Kok bisa tumpah?! Gimana sih naronya?!!"

"Tumpah ya.. yuk kita lap"

Konsekuensi : "Kamu bisa membersihkannya?"

Apresiasi : "terima kasih sudah dibersihkan"

Antisipasi :

"Kira-kira tadi kenapa bisa tumpah?"

Tadi ngga lihat gelasnya di bawah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun