Tren Penggunaan Skincare
Pesatnya era digital membuat dunia kecantikan mengalami transformasi yang luar biasa. Media sosial, influencer, dan ulasan online kini tengah membanjiri kita dengan berbagai informasi termasuk tentang skincare. Menurut Putri dan Wulandari (2020) skincare adalah serangkaian produk yang digunakan secara rutin untuk merawat, menjaga kebersihan, kelembapan, serta memperbaiki kondisi kulit dari berbagai masalah seperti jerawat, flek hitam, dan penuaan dini. Dahulu, rutinitas perawatan kulit mungkin hanya sebatas sabun cuci muka dan menggunakan pelembap, tapi saat ini, ribuan produk dengan klaim dan kandungan beragam menawarkan hasil kulit yang glowing dan mulus. Pertanyaannya, di antara lautan pilihan ini, bagaimana kita bisa tahu produk mana yang benar-benar bekerja dan tidak hanya sekadar tren? Alih-alih terbuai oleh klaim palsu, mari kita gali lebih dalam tentang konsentrasi bahan aktif sebagai kunci untuk membedakan produk biasa dari produk yang benar-benar transformatif.
Bukan Gimmick: Ilmu di Balik Konsentrasi Bahan Aktif Â
Girls, rahasia utama dari produk skincare yang efektif bukan terletak pada mereknya yang mahal atau kemasannya yang mewah, melainkan konsentrasi bahan aktif di dalamnya serta komposisinya. Harga skincare kerap kali dianggap sebagai cerminan terhadap kualitas, keaslian, bahkan status sosial (Harahap dan Hidayati 2025). Akhir-akhir ini marak terjadi kasus skincare yang dianggap overclaim karena konsentrasi yang tertera pada kemasan produk tidak sesuai dengan hasil uji laboratorium. Owner seringkali menjual dengan harga yang tinggi dengan iming-iming konsentrasi tinggi serta bahan yang digunakan premium. Namun, setelah di uji secara independen oleh konsumen, ternyata konsentrasi yang tertera pada kemasan tak sesuai dengan hasil produk yang diujikan.
Efektivitas sebuah produk sangat bergantung pada kemampuannya dalam berinteraksi dengan sel-sel kulit kita. Bahan aktif seperti Vitamin C (asam L-askorbat), retinol, dan asam hialuronat memiliki ambang batas tertentu agar dapat memicu respons biologis yang diinginkan. Jika kita membeli skincare yang mahal namun ternyata konsentrasi yang digunakan sangat minim atau komposisi bahan yang digunakan tidak sesuai dengan standar efektifitas, maka produk tersebut kemungkinan besar tidak akan memberikan hasil yang signifikan bagi kulit, bahkan hanya berfungsi sebagai pelembap biasa tanpa manfaat aktif yang dijanjikan.
Sebagai contoh, Jaros-Sajda et al. (2024) dalam jurnalnya menyatakan bahwa penggunaan asam askorbat dengan konsentrasi minimal 10% untuk menghasilkan efek anti-penuaan. Konsentrasi 10% diperlukan untuk penetrasi optimal ke lapisan dermis dan untuk menstimulasi produksi kolagen. Jika dalam komposisi skincare kandungan asam L-askorbat berada di bawah 10% cenderung hanya memberikan efek antioksidan pada permukaan kulit dan tidak efektif untuk mengatasi masalah penuaan atau hiperpigmentasi secara mendalam. Hal yang sama berlaku untuk senyawa jenis retinol. Menurut Milosheska dan Roka (2022) Konsentrasi retinol yang direkomendasikan dalam krim tangan serta kosmetika tanpa bilas atau bilas lainnya adalah 0,3 hingga 1%. Konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi ideal yang efektif untuk mengurangi kerutan halus dan memperbaiki tekstur kulit. Produk dengan persentase di bawahnya mungkin hanya memberikan manfaat maintenance minimal. Pada intinya, produk akan bekerja secara maksimal jika konsentrasi yang digunakan tepat dan sesuai. Konsentrasi yang rendah akan membuat skincare bekerja tidak maksimal, namun kosentrasi yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk kulit atau akan menyebabkan alergi bagi penggunanya.
Efisiensi Molekuler dan Formulasi: Lebih dari Sekadar Angka
Selain konsentrasi, formulasi produk juga memainkan peran penting. Produk skincare "berkekuatan super" sering kali menggunakan sistem pengantaran (delivery system) canggih yang memastikan bahan aktif tetap stabil dan dapat menembus kulit secara efektif. Contohnya adalah mikrokapsulasi, yang melindungi bahan aktif yang sensitif seperti retinol dari degradasi akibat paparan cahaya dan udara. Sebuah penelitian tentang asam hialuronat (HA) menunjukkan bahwa tidak hanya konsentrasinya, tetapi juga berat molekulnya yang menentukan efektivitas skincare. Asam hialuronat dengan berat molekul rendah (LMW-HA) dapat menembus lebih dalam untuk menghidrasi lapisan kulit yang lebih dalam, sementara asam hialuronat dengan berat molekul tinggi (HMW-HA) hanya bekerja di permukaan untuk mengunci kelembapan. Produk berkualitas tinggi seringkali menggabungkan berbagai berat molekul untuk memberikan hidrasi multi-level (De Tollenaere et al. 2024).
Oleh karena itu, ketika sebuah produk memiliki konsentrasi bahan aktif yang tinggi dan formulasi yang canggih, setiap tetesnya adalah investasi yang efisien. Ini meminimalkan penggunaan "bahan pengisi" dan memastikan setiap komponen produk bekerja untuk tujuan spesifik.
Menjadi Konsumen Cerdas: Investasi, Bukan Pengeluaran
Mengubah mindset dari "pengeluaran" menjadi "investasi" adalah langkah pertama untuk menjadi konsumen skincare yang cerdas. Berikut beberapa tips praktis menjadi konsumen skincare yang cerdas:
- Teliti dalam Melihat Komposisi Skincare: Pelajari cara membaca daftar bahan. Bahan aktif utama biasanya tercantum di urutan awal. Beberapa merek juga secara transparan mencantumkan persentase bahan aktif pada kemasan.
- Prioritaskan Sesuai Kebutuhan: Identifikasi masalah kulit kamu (misalnya jerawat, kulit kering, berminyak, penuaan, atau hiperpigmentasi) dan investasikan dana kamu pada produk yang menargetkan masalah tersebut.
- Perhatikan Formulasi: Cari produk yang tidak hanya memiliki konsentrasi tinggi, tetapi juga diformulasikan untuk stabilitas dan penetrasi. Konsultasikan dengan ahli dermatologi jika perlu.
- Cek Ulasan Konsumen: Hal ini sangat penting untuk melihat klaim dari produk tersebut. Saat ini banyak konsumen yang dengan sukarela berbagi pengalaman saat menggunakan sebuah produk. Cek ulasan berdasarkan review jujur bukan hanya endorsement saja.
Pada akhirnya, membeli skincare dengan konsentrasi rendah hanya akan memperpanjang waktu kamu mencapai hasil yang diinginkan. Mengapa harus membuang uang pada produk yang tidak bekerja secara maksimal? Sudah saatnya beralih dari rutinitas yang tidak efektif dan mulai memilih produk yang benar-benar memberikan hasil.
Daftar Pustaka
De Tollenaere M, Meunier M, Lapierre L, Chapuis E, Guilleret A, Harrison, Jean T, Scandolera A, Reynaud R. 2024. High molecular weight hyaluronic acid vectorised with clay provides longterm hydration and reduces skin brightness. Skin Research and Technology. 30(4): 1-9