Mohon tunggu...
salma azmi
salma azmi Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

psychology student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fokus dan Kontrol Diri Anak SD Melemah : Mahasiswa Psikologi Unnes Tawarkan Intervensi Multisensori

16 Oktober 2025   19:10 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intervensi Bersama Siswa SDIT Mutiara Hati Semarang

Semarang, 17 Oktober 2025 ---

Pada hari Kamis, 17 Oktober 2025, tim mahasiswa psikologi Universitas Negri Semarang yang terdiri dari Audrey Taurita P.S, Salma Raniya Azmi, Tharisa Cempaka dan  melaksanakan kegiatan observasi perkembangan di SDIT Mutiara Hati Semarang. Kegiatan ini berfokus pada pengamatan permasalahan konsentrasi belajar siswa, khususnya dalam kemampuan mempertahankan fokus, mengikuti instruksi, serta mengatur diri selama proses pembelajaran.

Observasi ini merupakan bagian dari rancangan intervensi yang dirancang untuk meningkatkan fokus dan regulasi diri siswa melalui beberapa bentuk stimulasi fisik, kognitif, emosi, dan auditori. Kegiatan dimulai dengan sesi Immersive Interactive Warming Up berdurasi 7 menit yang menampilkan video interaktif seperti Say the Color Not the Word. Tujuan sesi ini adalah menyiapkan kesiapan mental siswa dengan cara yang menyenangkan. Selama kegiatan berlangsung, sebagian besar siswa tampak antusias dan menirukan gerakan dalam video, meskipun ada beberapa siswa yang mudah terdistraksi ketika suasana kelas menjadi ramai.

Selanjutnya, pada sesi Self-Regulation berdurasi 40 menit, siswa diajak mengikuti permainan tematik seperti "Petualangan Bajak Laut", "Misi Detektif", dan pemutaran film pendek. Aktivitas ini bertujuan melatih kemampuan siswa dalam menghargai giliran, mengikuti aturan permainan, serta mendengarkan teman saat berbicara. Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar siswa mampu mengikuti arahan instruktur dengan baik, namun beberapa masih menunjukkan perilaku impulsif dan sulit menunggu giliran. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kontrol diri dan konsistensi masih perlu ditingkatkan melalui latihan yang berulang.

Kegiatan ditutup dengan sesi "Susun Kata" berdurasi 10 menit yang menstimulasi fokus dan kerja sama. Dalam permainan ini, siswa diminta menyusun potongan kata menjadi kalimat dengan memperhatikan arahan guru dan teman sekelompok. Kegiatan ini melatih kemampuan siswa dalam mendengarkan aktif, mengingat informasi, serta berkomunikasi secara jelas dan terarah. Dari hasil pengamatan, siswa terlihat antusias dan mampu bekerja sama dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa anak yang terburu-buru menyusun kata tanpa memperhatikan instruksi dengan cermat.

Secara keseluruhan, hasil observasi menunjukkan bahwa permasalahan utama siswa SDIT Mutiara Hati terletak pada aspek perhatian jangka pendek dan pengendalian diri. Walaupun siswa menunjukkan semangat tinggi dalam setiap kegiatan, sebagian masih mengalami kesulitan mempertahankan fokus terutama saat kegiatan menuntut konsentrasi berkelanjutan dan koordinasi kelompok.

Tim observer menyimpulkan bahwa program intervensi dengan pendekatan stimulasi multisensori (visual, kognitif, emosi, dan auditori) dapat menjadi langkah efektif untuk membantu meningkatkan konsentrasi belajar siswa secara bertahap. Pelaksanaan kegiatan yang berulang dan konsisten diharapkan mampu memperkuat kemampuan fokus serta regulasi diri anak dalam lingkungan belajar sekolah dasar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun