Nama lengkap BJ Habibie adalah Bacharuddin Jusuf Habibie. BJ Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.
BJ Habibie berasal dari keluarga yang sangat mendukung pendidikan dan kariernya. Ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie, adalah seorang guru, sementara ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardojo, berasal dari keluarga pejabat. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada 1962, yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.
BJ Habibie menempuh pendidikan awal di sekolah-sekolah di Indonesia sebelum melanjutkan studi teknik penerbangan di Universitas Aachen, Jerman, dan berhasil meraih gelar Insinyur (Dipl.-Ing.) pada 1960. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang penerbangan dan teknik mesin.
Habibie dikenal sebagai seorang ilmuwan, insinyur, dan politisi Indonesia. Ia memulai kariernya di Jerman, bekerja di perusahaan pesawat terbang Messerschmitt-Blkow-Blohm (MBB). Pada 1974, Habibie kembali ke Indonesia dan bergabung dengan industri penerbangan nasional, yang akhirnya mengarah pada pendirian Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Ia juga menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (1978-1998) dan Wakil Presiden Indonesia (1998). Pada 1998, setelah pengunduran diri Presiden Soeharto, Habibie menjadi Presiden Indonesia ke-3.
Sebagai Presiden, Habibie menerapkan sejumlah reformasi, termasuk menghapuskan beberapa undang-undang yang otoriter dan membuka ruang bagi kebebasan pers. Habibie juga memainkan peran penting dalam peralihan Indonesia menuju demokrasi, dengan mengadakan pemilu bebas pertama pada 1999. Sebagai ilmuwan, ia dikenal atas kontribusinya dalam pengembangan industri penerbangan dan teknologi di Indonesia.
Selama masa jabatannya, Habibie menghadapi krisis ekonomi yang parah, yang mengarah pada penurunan drastis nilai rupiah dan kesulitan ekonomi bagi banyak orang Indonesia. Ia juga menghadapi kritik terkait dengan keputusan politik yang diambil selama transisi kepemimpinan dan masalah dalam sektor pemerintahan.
Habibie dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai istrinya, Ainun. Mereka berdua memiliki dua orang anak. Ainun Habibie meninggal pada 2010, yang merupakan kehilangan besar bagi Habibie. Setelah itu, ia kerap mengenang Ainun dalam banyak kesempatan dan dalam buku yang diterbitkannya
 BJ Habibie dikenang sebagai Bapak Teknologi Indonesia dan sebagai Presiden yang berperan penting dalam transisi demokrasi Indonesia. Kontribusinya dalam dunia teknologi, terutama dalam pengembangan industri pesawat terbang, telah memberikan dampak jangka panjang. Ia juga diingat sebagai sosok yang bijaksana dan visioner dalam upaya memajukan bangsa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI