Kebanyakan dari beberapa orang yang memiliki minat kepada bidang filsafat selalu condong ke pemikiran filsafat barat. Hal tersebut dapat dibenarkan, karena memang filsafat berasal dari barat, khususnya Yunani.Â
Kita mungkin mengenal tokoh filsafat seperti Socrates, Karl Marx, Niezsche, Heidegger, bahkan Camus tetapi tidak mengenal tokoh filsafat dalam negeri seperti Ki Ageng Suryomentaram dan terutama Haidar Bagir. Siapakah Hadiar Bagir?Â
Tidak banyak orang mengenalnya sebagai salah satu penyumbang ilmu filsafat dari dalam negeri, dan keliatanya cukup menarik untuk kita bahas tentang pemikiran beliau didalam fokus filsafatnya. Sebelum membahas sebuah gagasan, ada satu pertanyaan yang perlu dijawab yaitu, siapakah Haidar Bagir?Â
Haidar Bagir adalah tokoh penting dibalik kesuksesan Kelompok Penerbit Buku Mizan. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama Kelompok Mizan. Haidar Bagir berhasil mendirikan penerbit Mizan pada tahun 1983 bersama dua temannya, saat beliau masih menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB).Â
Pada tahun 1992, Haidar Bagir berhasil memperoleh gelar master dari The Centre for Middle-Eastern Studies, Harvard University, AS dengan beasiswa Fullbright.Â
Haidar masih melanjutkan pendidikannya dengan melakukan riset di tingkat S3 Jurusan Filsafat, Universitas Indonesia selama setahun (2000-2001) di Departemen Sejarah dan Filsafat Sains, Indiana University, Bloomington, AS.Â
Sepulang dari Amerika Serikat, dia mendapat tawaran untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama Kelompok Mizan. Haidar juga berhasil mendapatkan beasiswa Fullbright sebagai Visiting Specialist di University of Sciences, Philadelphia (2006) dan ditunjuk sebagai Minister Professor for Humanities oleh University of Sciences.
Saya kira sudah cukup menjabarkan sedikit dari banyaknya biografi dari beliau, akan lebih baik jika kita cepat mengupas tuntas pemikiran filsafat yang digagas oleh Haidar Bagir dan cara mengaplikasikannya di masa modern ini.
Mengutip dari salah satu wawancara milik Haidar, ada pertanyaan sekaligus jawaban beliau yang membuat saya tertarik. Terutama pertanyaan yang diajukan serta jawaban dari beliau sangatlah relevan dengan kondisi zaman sekarang. Ketika beliau ditanya mengenai tanggapan atas adanya Penelitian yang mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan konservatisme Islam di Indonesia. Beliau menjawab,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!