Mohon tunggu...
Salma DwiOktaviani
Salma DwiOktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mitos: Ritual Dalang Sebelum Pementasan Wayang

16 Desember 2023   09:16 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dokumentasi foto pribadi

Dalang adalah seorang pemimpin dalam pertunjukkan wayang, dalang diartikan sebagai orang yang memiliki kekuatan khusus atau keahlian khusus dalam memainkan wayang yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau suatu pengajaran agar dapat bermanfaat bagi khalayak. 

Menurut (Prapto Yuwono 2016) dalam pewayangan, dalang dianggap sebagai personifikasi atau bayangan tuhan karena, ia yang menciptakan serta menggerakkan cerita kehidupan pada wayang. Untuk jadi seorang dalang tentunya tidak mudah bagi sembarang orang, karena dalang adalah pekerjaan yang berat serta beresiko serangan jantung karena duduk selama bejam-jam tanpa sistem mekanisme. tetapi dalang baru bisa muncul melalui berbagai macam sistem pembelajaran (Perbowosari 2018).

Orang-orang percaya bahwa dibalik kuatnya dalang (tidak merasa lelah) ada suatu penghubung antara dunia nyata dengan dunia gaib selama pementasan, ada juga sebuah mantra serta ritual yang harus dijalani, yang mungkin akan mendatangkan sosok makhluk gaib yang akan masuk kedalam tubuh dalang yang akan membantu serta membuat dirinya kuat selama pementasan berjalan, ada juga yang ber opini perihal dalang yang memakai pampers agar tidak menahan pipisnya. Orang-orang terus berfikir dan memberi opini bahwasannya tidak mungkin jika manusia biasa kuat duduk, berbicara dan bergerak selama berjam-jam lamanya. 

Namun hal tersebut dicekal oleh beberapa dalang, mereka mengatakan bahwa mereka juga manusia yang bisa merasakan kelelahan, bahkan selama menjadi dalang mereka tidak melakukan ritual dan mantra-mantra untuk kuat selama pementasan, maksud dari kuat selama pementasan yaitu, kuat dalam duduk sila, tangan yang terus bergerak, mulut yang terus berbicara selama berjam-jam, kuat menahan lapar, haus, buang air kecil dan buang air besar.

Biasanya perihal buang air akan dilakukan sebelum pementasan wayang dimulai, jika dalang merasakan tidak tahan ingin buang air saat pementasan, biasanya ia mencoba terus fokus dan enjoi agar tidak terasa ingin buang air, jika dalang merasa kehausan biasanya ia minum setelah part perang dalam cerita wayang selesai karena pada part ini menandakan waktu pementasan hampir selesai, perihal duduk tanpa kesemutan mungkin karena sudah terbiasa tapi bisa saja dalang merasakan kesemutan dan akhirnya sedikit menggeser kakinya agar diberi ruang. 

Salah satu dalang sepuh yaitu Ki Goib Wido Pandoyo pernah menyampaikan bahwasannya, sebelum melakukan pementasan wayang ia selalu melakukan puasa rutin ngapit yaitu puasa selama 3 hari berturut-turut yang memiliki jumlah hitungan neptu 40, Ki Goib juga mengaku bahwa kuatnya dia karena pola makan yang teratur dan selalu melakukan aktifitas fisik yang ringan. 

Selain itu ada juga Dalang sepuh yang bernama Ki Eko Suwaryo yang merasa bahwa dirinya lebih baik kalau tidak memakan nasi, cabai, petai, emping dan ikan, menurutnya hal ini sangat berpengaruh kepada kestabilan tubuhnya saat menjadi dalang, karena ia sudah berpengalaman mengonsumsi makanan tersebut sehingga membuat dirinya menjadi uring-uringan dan tidak nyaman, setelah pementasan wayang selesai Ki Eko akan melakukan pendinginan dengan membuat air jeruk nipis. Berdasarkan penelitian memang semua dalang lebih mengutamakan kesehatan jiwa daripada kesehatan fisik, karena sudah pasti kesehatan fisik akan mengikuti kesehatan jiwa.

Tetapi tidak semua dalang melakukan hal yang sama seperti diatas, di daerah Bali sebelum dalang melakukan pementasan wayang ia harus melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal magis yang diperoleh dari sebuah ritual yang mengucapkan sebuah mantra. Hal ini dipercaya bisa menjauhkan dari segala roh jahat dan membersihkan diri serta membuang kesialan. 

Referensi : 

https://drmurdianto.wordpress.com/2016/11/20/orang-jawa-dan-tafsir-atas-dunia-ghaib/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun