Mohon tunggu...
Salma Awaliyah
Salma Awaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerja Sama Indonesia dengan Thailand pada Beberapa Sektor Ekonomi

25 Juni 2021   14:09 Diperbarui: 25 Juni 2021   14:25 3433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia dan Thailand telah melakukan hubungan kerja sama sejak zaman kerajaan majapahit dan sriwijaya. Hubungan kerja sama itu terjadi mengingat banyaknya kesamaan antara Indonesia dengan Thailand, seperti kesamaan seni budaya, iklim, arsitektur, agama, dan masih banyak lagi.

Kerja sama antara Thailand dengan Indonesia terjadi diberbagai bidang, termasuk ekonomi, investasi, IPTEK, budaya, dan lain – lain. Pada tanggal 16 – 18 januari 2008, kedua negara melangsungkan pertemuan yang membahas mengenai beberapa permasalahan bilateral yang akan terus dikembangkan.

Hasil dan pertemuan kedua negara yang terjadi di Petchaburi, Thailand tersebut meliputi permasalahan ekonomi, perdagangan, pendidikan, investasi, transportasi, budaya, kerjasama teknik, dan kerja sama IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle).

Pada tanggal 24 – 27 juni 2015 indonesia dan Thailand mengadakan pameran industry manufaktur dan industry – industry pendukung lainnya yang dilangsukan di Bangkok International Trade & Exhibition centre BITEC, Bangkok dengan tujuan meningkatkan kerja sama antara kedua negara pada bidang industry. Dilangsungkannya kerja sama pada bidang tersebut meningat bahwa kedua negara memiliki industry manufaktur yang besar dan berkembang, dan juga hubungan perdagangan yang berjalan dengan baik. Produk - produk dari Thailand yang dikirim ke Indonesia mayoritas adalah kendaraan dan suku cadang. Menurut Vilasinee Nonsrichai staf penasehat bidang perdagangan kedutaan Thailand untuk Indonesia, hubungan antar kedua negara selama enam decade telah menghasilkan perdagangan bilateral tahunan sebesar USD 18,945 Miliar pada tahun 2013.

Produk – produk dari Thailand yang dikirim ke Indonesia mayoritas adalah kendaraan dan suku cadang, mengingat begitu banyak perusahaan otomatif di negara yang diberi julukan negara gajah putih tersebut. President of Thai Auto Parts Manufactures Association (Tapma), Achana Limpaitoon menuturkan ada sekiranya 17 perusahaan mobil dan 7 perusahaan sepeda motor di Thailand. Diikuti oleh perusahaan atau industry – industry pendukung otomotif yang tersebar. Mengutip data Tapma, periode Januari – Mei 2015 jumlah nilai ekspor komponen otomotif Thailand mencapai USD 6.937 Miliar dan total nilai impor sebesar USD 5.506 Miliar. Negara yang menjadi pasar utama untuk Thailand mengekspor produknya adalah Indonesia, Jepang, Amerika, , Malaysia, dan Tiongkok.

Penandatanganan kerjasama telah dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan The Creative Economy Agency milik Thailand yang dilangsungkan di gedung Thailand Creative & Design Centre TCDC, Bangkok. Hal tersebut dilakukan dengan harapan menjadi langkah ekspor produk kreatif untuk membantu neraca perdagangan Indonesia. Menurut kepala Bekraf, Triawan Munaf menuturkan bahwa telah terjadi deficit neraca perdagangan Indonesia atas Thailand dengan mencapai USD4 Miliar.

Triawan juga menuturkan ada beberapa sector yang memiliki potensi tinggi melenggang masuk ke industry Thailand seperti televise dan radio, film, dan perusahaan digital. Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan medorong kerja sama sumber daya manusia di industry kreatif. Kerja sama tersebut dilakukan dengan menjalankan pengembangan sumber daya manusia, proyek bersama, serta dengan adanya dukungan dari kedua negara.

Kerjasama lainnya yang dilakukan antara Indonesia dengan Thailand adalah pada sector perdagangan dan pariwisata. Dua sector yang potensinya bisa berkembang lebih besar lagi. Kerjasama tersebut diawali dengan dilaksanaknnya penandatanganan antara kedua negara, yang ditandatangani oleh Retno Marsudi sebagai Mentri Luar Negeri RI dan don pramudwinai sebagai Menteri Luar Negeri Thailand.

Retno menyampaikan bahwa nilai perdagangan bilateral antar kedua negara mencapai USD 15,70 juta. Nilai tersebut menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Oleh karena itu, Indonesia memilih Thailand menjadi salah satu negara tujuan ekspor, karena Thailand memiliki kekuatan serta sangat potensial.

Selanjutnya, dalam sector pariwisata Thailand menjadi salah satu negara yang warganya banyak mengunjungi Indonesia. Tidak jarang dalam setahun sekiranya ada 35 juta wisatawan asal Thailand yang mengunjungi Indonesia. Wisata yang sering dikunjungi oleh warga Thailand biasanya wisata religi yaitu ke Candi Borobudur, karena memang mayoritas penduduknya adalah penganut agama Buddha.

Kerjasama antara Indonesia dengan Thailand tidak berhenti sampai situ saja. Pada tahun 2020, Indonesia dan negara – negara lain di dunia dikejutkan dengan munculnya pandemic covid – 19, yang mengakibatkan tidak stabil dan anjloknya perekonomian di seluruh dunia. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan atau memperluas kerjasama dengan negara – negara lain dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun