Mohon tunggu...
saldy saputra
saldy saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ideologi Pancasila dalam Membimbing Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Robotika di Era Industry 5.0

7 Desember 2023   22:21 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Dalam era Industry 5.0 yang ditandai oleh kemajuan teknologi, pemahaman mendalam terhadap peran ideologi Pancasila menjadi krusial. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memberikan kerangka nilai dan norma yang mencakup aspek-aspek spiritual, sosial, dan kultural.

Selain itu, dalam konteks Industry 5.0, di mana kecerdasan buatan dan otomasi memainkan peran sentral, ideologi Pancasila juga memberikan arahan terhadap aspek-aspek kritis seperti partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan teknologi, keadilan sosial dalam distribusi manfaat, dan pelestarian keberagaman budaya. 

Pemahaman nilai-nilai kemandirian dan kesejahteraan rakyat dalam ideologi Pancasila menjadi landasan untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi tidak hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Dengan memandu revolusi industri ini melalui prinsip-prinsip Pancasila, Indonesia dapat mengarahkan kemajuan teknologi menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh rakyat.

  • konteks ideologi pancasila

Pancasila berfungsi sebagai pedoman etika dalam pengembangan teknologi dengan memandu pengembang untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial. Nilai "Ketuhanan Yang Maha Esa" menekankan tanggung jawab spiritual dalam inovasi teknologi, sementara "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mengarahkan pada pengembangan solusi teknologi yang menghormati martabat manusia dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. "Persatuan Indonesia" mendorong kolaborasi dalam pengembangan teknologi, sementara "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" menekankan partisipasi masyarakat. "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" memastikan bahwa teknologi memberikan manfaat merata dan mengurangi kesenjangan sosial, menjadikan Pancasila landasan moral yang kuat dalam pengembangan teknologi di Indonesia.

  • industry 5.0 dan tantangan etika

Evolusi industri dari Industry 1.0 hingga Industry 5.0 menandai perubahan mendasar dalam produksi dan interaksi manusia dengan teknologi. Industry 4.0, dengan teknologi cerdas dan Internet of Things, menciptakan peluang baru namun juga menimbulkan kekhawatiran privasi dan ketidaksetaraan akses teknologi. Menuju Industry 5.0, fokus pada kolaborasi erat antara manusia dan mesin memunculkan tantangan terkait etika, keamanan data, dan penyesuaian sosial. Pengembangan teknologi AI dan robotika menghadapi tantangan etika seperti privasi, bias algoritma, dampak pada pekerjaan manusia, dan tanggung jawab moral dalam pengambilan keputusan. Diperlukan pedoman etika dan regulasi ketat untuk memastikan dampak positif teknologi pada masyarakat.

  • peran pancasila dalam pengembangan AI

Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) penting untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip moral dan etika. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa diaplikasikan agar AI tidak melanggar nilai-nilai spiritual dan kepercayaan agama. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diterapkan dengan memastikan AI meningkatkan kualitas hidup manusia dan menghormati hak asasi. Persatuan Indonesia menjadi panduan kolaborasi antarindustri dan wilayah dalam pengembangan teknologi. Prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan diwujudkan melalui partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait AI. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam pengembangan AI yang meminimalkan kesenjangan sosial dan menyediakan akses merata.

Dampak etis dan sosial dari kecerdasan buatan melibatkan tantangan keadilan dan diskriminasi, akuntabilitas dalam pengambilan keputusan kritis, dan dampak otomatisasi terhadap lapangan kerja manusia. Penggunaan data yang luas untuk melatih algoritma AI menimbulkan kekhawatiran privasi individu. Inisiatif etika, seperti transparansi algoritma dan mitigasi bias, menjadi kunci dalam meminimalkan dampak negatif dan memastikan kontribusi positif kecerdasan buatan bagi masyarakat secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun