Mohon tunggu...
Saka
Saka Mohon Tunggu... UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Mahasiswa semester 2 yang pengen jadi pembalap MFG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

War Takjil Bentuk Toleransi Ala Gen Z

13 April 2025   19:52 Diperbarui: 13 April 2025   19:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari banyaknya orang bahkan konten kreator terkenal yang ikut War Takjil, membuat Ramadhan menjadi lebih seru dan ramai oleh berbagai umat beragama.

Jika dulu hanya diajarkan toleransi adalah menghargai kepercayaan umat lain yang berbeda dengan kita, sekarang bentuk toleransi bisa apa saja. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula perbedaan yang ada. Cara menghadapinya pun tak bisa selalu sama dengan zaman dulu, tidak saklek hanya sekedar menghargai ibadah agama lain seperti yang tertulis di buku bacaan masa sekolah. Generasi sekarang atau lebih akrab disapa Gen Z memiliki cara sendiri untuk menunjukkan rasa toleransi, salah satunya War Takjil ini.  Karena War Takjil tidak benar-benar persaingan yang membuat konflik atau kerusuhan berebut jajan, melainkan sebagai momen para umat beragama bertemu dan interaksi secara langsung tanpa mempermasalahkan perbedaan keyakinan. Mereka murni mencari takjil yang tidak biasa ditemui di luar bulan Ramadhan dan menciptakan suasana kebersamaan. Hal ini juga memberi dampak posistif pada UMKM karena dagangan mereka laku dengan mudah dan cepat

K.H. Cholil Nafis, selaku Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah mengungkapkan jika fenomena ini sebagai bagian dari berkah Ramadhan. "Saya memahami 'Takjil War' itu kan kita mau membeli hidangan buka puasa dan kalau saudara kita yang non muslim pun mau ikut menikmati, itu bagian dari berkah Ramadhan."

War Takjil Menjadi Jokes Setahun Sekali Para Gen Z

Fenomena ini bahkan menjadi candaan bagi para Gen Z, terutama umat Muslim yang tidak kebagian Takjil karena kalah cepat dengan umat lain. Sepeti yang tertulis di kolom komentar di akun @Fachrulhadid.

Sumber: @Fachrulhadid/Tiktok
Sumber: @Fachrulhadid/Tiktok

Umat Muslim sering tidak kebagian Takjil karena para Nonis sudah lebih membeli di jam 2 atau 3 siang dimana para layaknya orang berpuasa, oarng Islam tidak punya tenaga untuk pergi di hari yang panas.

Fenomena War Takjil ini diharapkan dapat menjadi tradisi Ramadhan yang dapat memperkuat tali persatuan dan dapat menjadi media tolerasi untuk menghargai perbedaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun