Mohon tunggu...
Saiful Bahar
Saiful Bahar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pendulang Emas

23 September 2012   12:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13484026931519810247

Panas terik bukan halangan Hujan dan petir cuma selingan Tp yg terpenting bagi kami adalah butiran halus yg berkilauan Walau kadang ada kadang juga hampa Tapi bagi kami semua adalah usaha Agar anak dirumah bisa ceria Ketika pulang kerumah masih ada beras yg dibawa Dan dapur dirumah pun masih berjelaga Nak.. Engkau memang tidak bisa memilih dr siapa engkau dilahirkan tapi Tuhan Maha Adil Ia memberimu kesempatan untuk merubah seperti apa hidupmu dimasa yang akan datang Teruslah mengejar menimba ilmu Janganlah lelah mengejar impianmu Semoga kehidupanmu kelak jauh lebih baik dari kami Entah sampai kapan alam masih berbaik hati memberikan butiran-butiran ini kepada kita tapi semau akan ada batasnya Entah sampai kapan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun