Dk _ kode_  MI karangkonang , Beralamat di  RW1  Desa karangkonang , dukuhan karanggaayam bertempat di  Alokasi sekitaran Lokai  Kauman masjid Al-Huda  Karanggayam  , Selenggarakan Pengajaran Siswa sistem "GULING' , kali ini dilaksanakan di rumah Ibu Surisih , Wali siswa wisnu kunendar Putra , beralamat di karanggayam ,Kepala Sekolah , Ibu Inayah SPdi , menyampaikan kepada siswanya mengatakan, pembelajaran dengan metode Guling ini lebih bermakna dalam suasana kekeluargaan. Waktu belajar pun lebih fleksible menyesuaikan dengan kesiapan guru dan peserta didik. Orang tua pun bisa memantau perkembangan belajar anaknya."Selain itu, sistem Guling sangat cocok diterapkan di sekolah daerah karena peserta didik tidak diharuskan memiliki gadget dan tidak membutuhkan jaringan internet," katanya
Yang tak kalah penting, sambungnya, dalam pelaksanaan pembelajaran guru dan siswa memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. "Saat pembelajaran siswa dan guru wajib memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak,"Tambanya .
Letak yang terpencil dan sangat jauh dari pantauan serta tidak strategis MI, MI karangkonang 1, yang beralamat di Dusun Karanggayam, Rt 4 RW 1 Desa Karangkonang Kecamatan Winong Kabupaten Pati menerapkan alternatif sistem pembelajaran Guru Keliling (Guling) atau Mobile Teacher. Sistem Guling dimulai sejak 20 Juli 2020 sampai dengan tak diketahui kapan selesai .Â
Guru MI Karangkonang Fathurrahman , Uanayah dan Inayah SPdi mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 , MI Karangkonang terpaksa menerapkan sistem pembelajaran daring sesuai arahan pemerintah. Namun pelaksanaannya terkendala dengan keterbatasan fasilitas peserta didik. karena selanjutnya terkendala Sinyal maupun Wifi , Juga alat evaluasi daringya terbatas, karena jangkauan Sinyalnya Juga sangat lemah , karena Gangguan satelit .
Minimnya Fasilitas Belajar Daring di Karangkonang  ini ditengarai karena Kebanyakan siswa-siswi  MI Karangkonang Kebanyakan dan  rata - rata dari kalangan Warga kurang mampu, sehingga minim Biaya sehingga Biaya terpaksa Patungan dari Pungutan siswa dan urunan Guru-guru yang rata rata Swasta . Pemborosan biaya itu adalah  biaya pengguanaan sinyal Kuota android yang mahal  dan hanya sebahagian kecil Siswa yang mempunyai alat seperti HP terbaru ataupun  yang mempunyai laptop ataupun Android ,sebagai sarana evaluasi Pengajaran daring.,Sistem pembelajaran daring membutuhkan fasilitas smartphone, pulsa atau kuota dan jaringan. Sayangnya, banyak siswa kami yang tinggal di pelosok, mereka kesulitan jaringan internet bahkan tidak memiliki HP," kata guru kelas  2 ini. Makanya, kata ia, sejak pandemi tersebut guru rutin mengadakan home visit dengan jemput bola ke rumah siswa. terurama untuk tahun ajaran baru ini MI Karangkonang ,Melalui sistem Guling ini, sambungnya, ia pun mengunjungi siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran di tempat tinggal siswa atau lokasi lain yang telah disepakati. "Siswa yang tempat tinggalnya berdekatan dibentuk kelompok. Satu kelompok maksimal 10 orang. dd
Iryasa' yakin" salahs eiorang guru senior mengatakan, ia pun membuat jadwal kunjungan kepada kelompok siswa. "Saya mengunjungi lokasi pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Setiap kelompok dikunjungi selama seminggu sekali," Pungkasnya ( Bratanews )( Yusuf Ananta)
Baca juga -- Presiden Republik Indonesia  Joko Widodo telah secara resmi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 73 tahun 2020 Tentang Kementerian Koordinator B......