Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya OCD di antaranya: 1) Faktor keturunan atau genetik. Seseorang yang salah satu anggotanya terkena OCD, maka akan ada kemungkinan anggota lainya juga dapat terkena gangguan OCD; 2) Faktor Biologis. Gangguan (norepinefrin) senyawa kimia yang ada di dalam otak, seperti serotonin dan norepinefrin; dan 3) Faktor Psikologis. Adanya gangguan mental seperti trauma, atau sejak kecil selalu dituntut untuk menjadi sempurna.
3. Cara Penyembuhan Was was atau OCD
Terapi penyembuhan was was atau OCD dapat dilakukan melalui dua metode, metode agama, atau secara psikologis, walaupun menurut penelitian OCD hanya dapat diredam dan tidak bisa disembuhkan secara total. Untuk menyembuhkan was was secara agama dapat dilakukan melalui hal-hal.
Pertama, tidak peduli. Ahmad Al-Haitami mengatakan bahwa salah satu obat paling mujarab dari penyakit was was adalah dengan tidak peduli, karena jika muncul keraguan hebat dan kita terus mengikutinya maka hal tersebut mengakibatkan perasaan was was akan tinggal lebih lama di dalam hati.
Kedua, mengambil sikap kebalikannya. Semisal ketika seseorang ragu apakah dia buang angin atau tidak saat sholat, maka sebaiknya tidak membatalkan sholat sampai dia mendengar suara atau mencium bau kentut tersebut, hal itu sudah dibahas dalam hadits nabi.
Ketiga berlatih dengan sabar. Was was merupakan cobaan yang di berikan Allah SWT kepada kita. sehingga sebagai makhluknya hendaknya kita sabar dalam menerima cobaan.
Keempat, banyak berlindung dari godaan syaitan. Karena was was terjadi akibat adanya bisikan syaitan, maka salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menyembuhkan was was adalah dengan banyak berdzikir, dan meminta perlindungan, dikutip dari NU online, sebaiknya pengidap was was banyak membaca kalimat tahlil, karena tahlil adalah dzikir yang paling utama.
Kelima, belajar Fiqih. Banyak orang yang terkena was was disebabkan karena kebodohannya dalam beragama, ketika seseorang tidak paham masalah Fiqih, maka akan menganggap bahwa ibadah di dalam Islam itu sulit, seperti ketika was was niat dalam sholat, padahal pengertian niat sendiri yakni “menyengaja suatu perkara bersama dengan perkara yang dikerjakan” sehingga ketika kita takbir dan mengangkat tangan lalu kita menyadari akan mengerjakan sholat, itu sudah cukup. Sama halnya ketika seseorang lupa hitungan basuhan wudhu, padahal kewajiban berwudhu hanya satu kali, basuhan kedua dan ketiga tidak di hukumi wajib, bahkan menurut buya Yahya dalam ceramahnya, seseorang yang tingkat was was sudah akut boleh memakai pendapat ulama yang paling mudah.
Keenam, menghayati arti sholat itu sendiri. Dalam buku Secret of Divine Love, dijelaskan, bahwa setiap waktu sholat ada eksistensinya tersendiri seperti: a) Sholat Maghrib yang merupakan simbol dari lahirnya manusia di dunia yaitu dari cahaya surga menuju kegelapan dunia; b) Sholat Isya melambangkan penyerahan diri secara penuh di hadapan Allah serta akan datangnya musim kematian kelak; c) Sholat subuh menyiratkan penghambaan kepada Allah secara langsung setelah dibangkitkan; d) Sholat dhuhur, mewakili kehidupan di bumi yang banyak diberkahi rezeki, dan juga waktu paling rentan dalam mengingat Allah; dan e) Sholat Ashar, memberi tanda pendewasaan diri dengan kehidupan yang melambat dan pengingat suatu saat kita akan kembali kepada Allah.
Ketujuh, banyak membaca amalan amalan dan ruqyah mandiri. Banyak amalan yang dapat dibaca ketika merasakan was was, seperti membaca surat An-Nas, membaca tahlil, juga membaca surat muawwidzatain (Al Falaq dan An Nas)
Selain itu dalam psikologi juga terdapat banyak hal yang dapat dilakukan saat merasakan was was atau OCD, di antaranya: 1) Mind fullness. Menyadari setiap hal yang kita lakukan, dan mengikuti alurnya dengan kesadaran penuh; 2) Dengan Obat-obatan. Penderita OCD bisa juga dibantu dengan obat-obatan yang disarankan dari psikiater; 3) Dengan terapi. Semisal terapi kognitif untuk menunjang kebiasaan mengulang ulang agar dapat lebih terkendali; 4) Dengan relaksasi. Sesederhana latihan bernafas, ambil nafas dari hidung, tahan dan hembuskan perlahan melalui mulut; dan 5) makan makanan bergizi. karena gizi juga menjadi hal penting yang memengaruhi jasmani manusia