Mohon tunggu...
Diary Pilihan

Selamat Berjuang di SNMPTN 2021, "Jangan Bangga Salah Jurusan"

23 Maret 2021   18:26 Diperbarui: 23 Maret 2021   19:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DEAR ADIK PELAJAR

Nilai kelayakan atas dirimu, bukan tentu hak dari dunia untuk menentukannya. Sebab Kalianlah yang paling tahu, seberapa layaknya dirimu untuk sesuatu hal. Buat yang salah jurusan maupun yang tidak lolos masuk SNMPTN ini belum akhir dari segalanya. Ada cukup banyak jalan menuju UNPAD, ITB, UI, UGM atau lain sebagainya. Sebagai alternatif Kampus lain. Masa depan belum mati hanya dengan satu penolakan saja, tutur J.S.Khairen sebagai penulis buku berjudul Kami Bukan Sarjana Kertas

Salah seorang rekan saya pernah berpengalaman setelah dia lulus dari SNMPTN tahun 2021 ini dia menuturkan bahwa "Dia salah satu seorang senior semenjak di sekolah menengah atas (SMA) sekaligus di Kampusnya. Dia pernah mengatakan, "Disini bisa saja sudah takdirmu, Kamu dimana sih lolos nya?".

Apapun itu yang disebabkan mengapa demikian, Statistik ialah salah satu jurusan yangjarang banget saya bayangkan sebelumnya. Tidak selembarpun saya saya ingin mendalaminya. Saya harap saya tidak memintanta, apalagi setelah saya mendengarnya demikian.

Setelah saya mendengar kabar berita dari kompas.com harian media online

Selamat untuk yang telah lulus seleksi SNMPTN 2021! Pengumuman SNMPTN telah dilakukan senin (22/03/2021)

Semenjak pada saat itu saya telah mendapat kabar bahwa saya lolos dari pelajaran statistik dari salah satu Kampus negeri yang berada di Kota saya berada.

Hiruk-piku maupun eforia setelah berlalunya SNMPTN begitu banyak air mata menetes serta bahagia walaupun saya agak berkecil hati.
Tahun selanjutnya saya telah  diberi rezeki untuk merubah arah haluan tersebut. Namun saya tidak mendapatkan kemenangannya. Alhirnya saya di semester dua saya mulai belajar untuk menerima diri saya seperti ini dan mengiklankan segala yang usai. Ini salah satu keputusan yang tidak dapat saya ulurkan kembali demikian, tidak dapat saya memberikan ini kepada orang lain. Selain daripada itu saya telah menentukan keputusan sebagai suatu pilihan baik itu yang sesuai maupun tidak sesuai.

Terlepas dari salah jurusan meskipun tepa masuk negeri ada juga saat kemarin (22/03) ialah hasil pengumuman dari program seleksi perguruan tinggi untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi 2021 telah di kumandangkan. Tidak seperti tahun sebelumnya, rata-rata yang mengikuti ialah siswa/i yang telah menyelesaikan kartu registrasi sbmptn tahun 2021. Bagi yang ingin registrasi harus terlebih dahulu ceck in di website yang telah di tentukan di link lembaga tes masuk perguruan tinggi. Dengan berbagai macam variasi perguruan tinggi dengan tingkat jurusan yang berbeda-beda pula.

Salah jurusan meskipun diterima di SNMPTN maupun sebaliknya saya ucapkan "Selamat Anda Telah Melangkah Sejauh Ini Jangan Sampai Lengah". Pasti ada hikmat di balik semua ini, seperti kata pepatah "berakit-rakit kehulu berenang-renang kemudian". Jangan ganggu orang lain apabila mereka yang dapat masuk PTN untuk meraih impian. 

Dikarenakan semua itu belum tentu kehendak yang diingini boleh saja PTN pilihan namun belum tentu jurusan sesuai pilihan, ada juga yang nyaris dapat jurusan yang tepat namun tidak pada PTN pilihan mereka. 

Banyak jerih payah, sedih dan perjuangan untuk dapat meraihnya. Hargai perjuangan orang bisa saja itu dapat menjadi inspirasi buat kita Kompasiana serta kepada adik-adik di Kompasiana untuk tahun 2022 mendatang apabila mau pengen lanjut SNMPTN. 

Meskipun ada yang tidak lolos berikan mereka motivasi sebagai inspirasi agar mereka tahun depan lolos saya mengatakan bahwa "selamat berjuang jangan bersedih bisa jadi tahun depan menjadi tahun pilihan dan apabila sebaliknya cari alternatif lain selain negeri saja", juga kepada yang sudah lolos "selamat atas keberhasilan anda", namun apabila ada yang lolos PTN namun tidak sesuai jurusan yang dikehendaki, "selamat anda sudah selangkah lebih dekat".

Para lulusan sekolah menengah atas harus paham bahwa kata "lolos" atau "tidak" bukan akhir dari segalanya bagi anda, ini belum penentu dari segal prioritas kita Kompasiana dikarenakan pada dasarnya kita hanya ada "satu presiden". 

Begitu juga sebaliknya semua tidak harus di negeri dan juga tidak harus di jurusan yang sama agar di katakan "berhasil". Banyak yang menduakan pikiran serta hatinya apabila mendengar "tidak lolos" apalagi "salah jurusan", ini salah satu tantangan tersendiri untuk para pejuang "SNMPTN".

Ada sebagian senior yang tidak dapat menempuh jurusan yang diidam-idamka baik di PTN/PTS, mereka berjuang mati-matian untuk mendapatkannya bahkan ada yang rela pindah kampus setelah mendengar kabar mereka masuk pada jurusan yang mereka impikan pada beberapa semester berikutnya. 

Untuk perjuangan tersebut tidak hanya membutuhkan pengorbanan berupa pengetahuan juga namun juga mengorbankan materi berupa duit yang sangat besar jumlahnya. 

Banyak eforia yang tidak dapat dilupakan dari situasi tersebut yang kadang membuat beberapa orang tercengang selain itu ada juga yang sedih dikarenakan kesia-siaan masuk PTN favoritnya. Seperti halnya merajut asa untuk saling memikul satu sama lain sebagai ujung tombak penerus bangsa.

Kubu yang dinyatakan lolos belum tentu sesuai dengan yang mereka inginkan. Ada yang rela agar lolos di PTN dengan jurusan yang tidak mereka minati bahkan lari sesuai dengan ekspektasi, selai itu ada juga yang memang betul mereka sudah mendapatkan keduanya termasuk jurusan yang tepat. 

Namun kehidupan jadi mahasiswa tidak sama dengan ekspektasi siswa pada saat sekolah dulu. Pada dasarnya kehidupan di sekolah sangat bertolak belakang dengan dunia di Kampus. 

Tak tentu maupun menentu kita harus mendoakan mereka  adek-adek yang telah lolos maupun tidak lolos mudah-mudahan mereka mendapatkan yang mereka ingini. 

Sejatinya kita Kompasiana "tidak boleh saling menjudge sesama kita mereka sebagai generasi golongan muda adalah sebagai harapan generasi penerus golongan tua untuk mengharumkan negara".

Banyak juga kubu yang merasa salah jurusan maupun gagal lolos sehingga dengan sengaja men ghosting harapan mereka dari sosial media untuk sementara selama eforia ptn telah padam. 

Bagi kaum galau yang melakukan ghosting tidak pengen hatinya berkecil hati atau ciut setelah mendengar kabar pada saat itu "mereka tertawa dan mendengar lolos tersebut" hal tersebut dapat menjadi cambuk untuk sebagian kaum yang tidak mau menerimanya. 

Mudah-mudahan ada jalan yang terbaik, ingat "selalu berdoa" disetiap perjuanganmu agar selalu diberkati dan dimudahkan lolos PTN baik sekarang maupun di hari mendatang.

Dari tahun ke tahun pengumuman SNMPTN telah berkumandang jangan jadi sesal dan bahan Bulian bagi mereka yang tidak lolos bahkan salah jurusan. 

Ini belum terlambat masih ada masa depan lain yang harus mereka proses dan sesuai. Jangan menjadikan kesombongan apabila lolos namun beri semangat kepada teman seperjuangan agar mereka dapat mendorong jauh dan merah apa yang mereka ingini sobat Kompasiana.

Nah Kompasiana setelah mengetahui hal tersebut ada baiknya perlu kita pahami bagi kaum yang "Salah Jurusan". Salah jurusan belum tentunya Kiamat iya sobat Kompasiana. Ada alternatif lain yang dapat membantunya.

Terlepas dari itu proses pendaftaran SNMPTN telah resmi dibuka lusa kemarin dan telah diumumkan kemarin. 

Ada baiknya perlu diketahu bahwa ada kesempatan yang menarik Kompasiana yang tidak dilewatkan sedetikpun. Disini ada beberapa alternatif yang sobat SNMPTN perlu pahami dalam menentukan, "Jurusan yang tepat".

Sobat SNMPTN Kompasiana Perlu Memilih Jurusan Sesuai dengan Passion Masing-Masing: Dalam memilih jangan hanya istilah "ikut-ikutan doang iya", anggapan ini salah. Maka sebelum menentukan jurusan pilihan, berkenalan terlebih dahulu dengan dengan jurusan yang perlu dipilih. 

Dalam menentukan apakah jurusan ini sesuai dengan minat dan bakat sobat Kompasiana. Karena jika Kompasiana tidak menyukainya, maka nanti perkuliahan juga akan sulit.

Sobat Kompasiana Selalu Perhatikan Cita-Citamu: Terlepas dadi passion tersebut, ada hal yang turut diperhatikan dalam meraih cita-cita yang ingin dicapai.  Perlu ditegaskan untuk proses menjalani akan "lebih dimudahkan".

Pertimbangkan Peluang Kerja Pada Jurusan: Ini bukanlah suatu hal yang lazim untuk dipertimbangkan namun ini juga diperlukan. Semua jurusan pasti memiliki prospek yang berbeda-beda dan tidak harus sama. Maka pilihlah prospek kerja yang luas prospek kerjanya dimasa yang akan datang.

Mencoba Mengikuti Personality Test: Sebagai batu loncatan walaupun tidak seratus persen  akurat, perlu dipertimbangKan bahwa dengan mengikuti test ini dapat memberikan deskripsi buat anda sobat Kompasiana. 

Terlebih dalam menganalisa norma-norma maupun minat atau karakter yang dapat mengetahui kelebihan/kekurangan.

Itulah beberapa pengalaman dari beberapa eforia hiruk-pikuk perjalanan salah satu rekanan yang menuju SNMPTN meskipun "salah jurusan", tak khayal dari hal tersebut perlu diperhatikan ada beberapa alternatif pilihan jurusan yang dapat menjadi solusi dalam mendapatkannya. 

Seperti pada umumnya banyak yang telah lolos adik-adik di SNMPTN samapai rela bayar jutaan untuk bimbingan dan berjuang bareng. Namun mereka belum tahu kejamnya dunia perkuliahan karena tidak sesuai ekspektasi (dunia sekolah tidak sama dengan dunia Kampus). Karena sifat sekolah SMA kekanak-kanakan kebanyakan terbawa pada saat memasuki Kampus pilihannya. 

Semua memiliki karakter dari latar belakang yang berbeda dengan tujuan sama yaitu"lolos". 

Maka dari itulah beberapa informasi seputar jurusan yang perlu sobat ketahui. Semoga dapat membantu adik-adik yang pengen lolos SNMPTN tahun depan. 

Kalau tidak lolos jangan bersedih iya. Dikarenakan masih ada seribu satu jalan menuju Keroma untukmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun