Mohon tunggu...
Sagung Esya Maharani
Sagung Esya Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Widya Wicara

Seorang Marketing Officer di Widya Wicara yang hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Meminimalisir Kesalahan Saat Notulensi, STT Widya Wicara Jadi Solusi

26 Juli 2023   12:05 Diperbarui: 26 Juli 2023   12:15 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tts.widyawicara.com

Beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa Setwan Kendal menggagas penerapan sistem aplikasi E-Notulen. Gagasan ini hadir karena melihat padatnya kegiatan rapat para anggota Dewan yang berlangsung. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kinerja anggota Dewan, sehingga tetap dapat memberikan pelayanan secara cepat dan sistematis di tengah keterbatasan jumlah SDM yang tersedia.

Tidak hanya di instansi pemerintahan, permasalahan soal notulensi ini juga kerap kali dijumpai pada perusahaan-perusahaan dengan intensitas rapat yang cukup tinggi. Segala poin-poin penting dalam rapat, sangat penting untuk dicatat agar tidak terjadi kesalah pahaman atau misinformation. Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, banyak aplikasi atau platform E-Notulen yang dapat digunakan. Salah satunya adalah Speech-to-Text (STT) Widya Wicara. 

Widya Wicara merupakan perusahaan teknologi AI yang berfokus pada suara (bahasa dan pengucapan). Dalam kebutuhan notulensi otomatis, Widya Wicara menghadirkan Speech-to-Text, di mana AI tersebut dapat mengkonversi suara dari setiap percakapan yang terjadi dan ditranskripsi dalam bentuk teks. Alwy Herfian S selaku CEO mengatakan bahwa tujuan Widya Wicara menciptakan teknologi ini memang ingin membantu perusahaan dengan intensitas rapat yang tinggi supaya tidak perlu repot-repot mencatat hasil rapat. Ia juga menyampaikan bahwa Speech-to-Text Widya Wicara memiliki tingkat akurasi sebesar 96%.

“Sangat disayangkan kalau ada beberapa informasi yang terlewat ketika rapat. Namanya human error ‘kan kita gak tahu. Jadi kalau menggunakan Speech-to-Text Widya Wicara, segala percakapan bisa terekam otomatis dan bisa langsung keluar hasil percakapannya dalam bentuk teks,” ujar Alwy. Speech-to-Text Widya Wicara mampu membedakan masing-masing persona yang berbicara, sehingga teks percakapan satu dengan lainnya tidak akan bercampur. Selain itu, penggunaan Speech-to-Text Widya Wicara juga memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

  1. Efisiensi: dengan menggunakan Speech-to-Text, proses transkripsi teks dari audio dapat diotomatisasi. Selain menghemat waktu, penggunaan Speech-to-Text juga dapat mengatasi keterbatasan SDM yang tersedia.

  2. Analisis Data: Speech-to-Text memungkinkan perusahaan dan organisasi untuk menganalisis data suara yang besar, seperti percakapan pelanggan, wawancara, atau catatan rekaman untuk mendapatkan wawasan yang berharga.

  3. Penerjemahan Real-Time: Speech-to-Text juga bisa digunakan untuk mengubah bahasa lisan secara langsung.

Dengan begitu, peserta rapat akan lebih fokus menjalankan rapat tanpa harus memikirkan notulensi. Keterbatasan SDM untuk notulen tidak lagi menjadi halangan. Hasil transkripsinya pun bisa diunduh dalam bentuk dokumen, sehingga memudahkan pengguna jika ingin mengecek kembali poin-poin penting saat rapat. Informasi lebih lanjut mengenai Speech-to-Text Widya Wicara dapat anda dapatkan melalui website berikut www.widyawicara.com.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun