Pendidikan anak-anak dengan berbagai latar belakang dan kemampuan tetap menjadi tantangan utama.
Pada April 2000, Forum Pendidikan Dunia yang diadakan di Dakar, Senegal, menetapkan sebagai tujuan kedua: "memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak, terutama anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang memiliki etnis minoritas, memiliki akses ke dan menyelesaikan gratis dan wajib pendidikan dasar berkualitas baik. "Menyadari tujuan ini berarti meningkatkan tingkat kehadiran di sekolah dan tingkat kelulusan; menghilangkan bias di sekolah, sistem pendidikan nasional, dan kurikulum; dan menghilangkan diskriminasi sosial dan budaya yang membatasi permintaan sekolah untuk anak-anak dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam. Kesetaraan dalam pendidikan tetap menjadi masalah
Ketimpangan dalam pendidikan tetap menjadi masalah bagi semua negara, namun diskriminasi terus merembes ke sekolah dan sistem pendidikan. Untuk menjembatani kesenjangan ini, penting untuk menyadarkan guru dan administrator pendidikan tentang pentingnya pendidikan inklusif. Sama pentingnya untuk memberi mereka alat praktis untuk menganalisis situasi mereka dan memastikan bahwa semua anak berada di sekolah dan belajar dengan kapasitas mereka sepenuhnya, serta memastikan kesetaraan di kelas, dalam materi pembelajaran, dalam proses belajar mengajar, dalam kebijakan sekolah , dan dalam memantau hasil pembelajaran. Mengharapkan 3 pendidikan yang harus didapatkan siswa di sekolah.
1.Pendidikan moral
2.Pendidikan Karakter
3.Pendidikan akademik
Ketiganya merupakan pendidikan yang sangat penting untuk siswa.Namun,dari tiga pendidikan diatas yang terpenting adalah pendidikan moral dan karakter. Karena, jika siswa mempunyai penanaman sikap dan akhlak yang baik prestasi pun akan mengikuti.Sebaliknya,jika prestasi yang dikedepankan tanpa memerhatikan moral dan karakter yang baik prestasi pun tak akan berarti dan bermanfaat bagi orang lain . Kabar baiknya sudah banyak guru-guru yang mulai sadar pentingnya pendidikan karakter seperti di SMKN 50 Jakarta .
Berikut deskripsi Nilai Pendidikan Karakter:
1.keagamaan
Sikap dan perilaku yang patuh dalam menjalankan ajaran agama yang ditaati, toleran terhadap agama lain, dan hidup dengan rukun dengan agama lain
2. Kejujuran
Perilaku itu didasarkan pada upaya dirinya sebagai seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam kata, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghormati perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan.
4.Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh dalam berbagai kondisi dan peraturan.
