Mohon tunggu...
safrizon joni joni
safrizon joni joni Mohon Tunggu... mahasiswa

meningkatkan untuk bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hidup Tak Menunggu Siap"Tapi Tuhan Selalu Ada

14 Juli 2025   10:56 Diperbarui: 14 Juli 2025   10:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Hujan turun deras di luar jendela, seperti menggambarkan isi hati Anggi yang kacau. Gadis dua puluh tiga tahun itu duduk terpaku di sudut kamar kosnya yang sempit. Laptop di depannya menyala dengan layar kosong, tugas akhir yang tak kunjung selesai . Tiga minggu lagi adalah tenggat waktu, dan pikirannya semakin kabur. Ayahnya baru saja kehilangan pekerjaan, ibunya sakit-sakitan, dan ia sendiri harus membagi waktu antara kuliah, kerja paruh waktu, dan merawat adiknya.

Telepon berdering. Sebuah pesan dari sahabatnya, Rani:

Anggi, ingat ya.... hidup memang nggak nunggu kita siap. Tapi tuhan nggak pernah pergi kamu nggak sendiri" 

Anggi menatap layar lama. Kata-kata itu menampar lembut. Ia selalu harus kuat, harus sempurna. Padahal, mungkin yang ia butuhkan hanyalah keberanian untuk melangkah, meski dengan langkah goyah.

Dua tahun lalu, Anggi adalah mahasiswa yang ceria, penuh semangat. Tapi hidup berubah dalam sekejap. Ayahnya yang dulu tulang punggung keluarga mendadak terkena PHK. Kehidupan mereka jungkir balik. Mimpi-mimpinya harus ditunda, bahkan nyaris ditinggalkan.

Anggi mulai bekerja sebagai karyawan toko grosir di malam hari. Siangnya kulia, sore mengurus rumah. Lelah sahabat, dan air mata jadi teman tidur. Tapi hari demi hari terus berjalan, dan ia masih berdiri. Terkadang dengan senyum palsu, tapi tak jarang juga dengan harapan baru.

Di tengah semuanya, ada momen kecil yang membuatnya bertahan. Seorang pelanggan yang bilang. Terima kasih yah, kamu ramah sekali" Seorang dosen yang memujinya karena tugas presentasi. Sebuah pelukan dari adiknya yang bilang "kk hebat.  

Ia mulai sadar, mungkin hidup memang tidak menunggu kita siap. Tidak akan pernah. Tapi di tengah ketidakpastian itu, selalu ada tangan Tuhan yang menyentuh, lewat orang-orang kecil, lewat detik-detik sederhana.

Hari ini, Anggi membuka kembali laptopnya. Dengan tangan gemetar, ia mulai mengetik kalimat pertama dari tugas akhirnya. Tak sempurna, tapi cukup. Ia tidak lagi menunggu siap, karena ia tahu, kesempatan bukanlah syarat untuk melangkah.

Di luar, hujan mulai reda Anggi terseyum tipis. Bukan karena masalahnya selesai, tapi karena ia sadar. Selama ini, ia tidak pernah sendiri. Bahkan saat merasa paling rapuh pun, ada kekuatan tak terlihat yang terus menopangnya. 

Tuhan memang tidak menjanjikan jalan yang mudah. Tapi Ia menjanjikan pertanyaan. Dan bagi anggi, itu cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun