Mohon tunggu...
Safrina Choirunnida
Safrina Choirunnida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Safrina Choirun Nida Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Pekalongan

Assalamu'alaikum..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

27 Januari 2022   11:11 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:15 3003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN GUNA CEGAH STUNTING DI DESA WATUSALAM KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN

Safrina Choirun Nida

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan

Permasalahan stunting (gagal tumbuh) masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Indonesia. Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang yang kurang dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. Tinggi badan merupakan salah satu jenis pemeriksaan antropometri dan menunjukkan status gizi seseorang. Adanya stunting menunjukkan status gizi yang kurang (malnutrisi) dalam jangka waktu yang lama (kronis). Diagnosis stunting ditegakkan dengan membandingkan nilai z skor tinggi badan per umur yang diperoleh dari grafik pertumbuhan yang sudah digunakan secara global (Aryu Candra, 2020).

Stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang pada anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Tapi ingat, stunting itu pasti bertubuh pendek, sementara yang bertubuh pendek belum tentu stunting.

Dikarenakan mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Asupan zat gizi yang tidak seimbang adalah salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap stunting. Dengan pemenuhan kebutuhan gizi anak, diharapkan akan mencegah stunting pada balita. Tujuan dari  artikel  ini adalah sebagai upaya pencegahan stunting melalui pemberian makanan tambahan pada balita di Desa Watusalam Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan serta sosialisasi cegah stunting pada balita kepada orang tua. Dari program ini diperoleh hasil berupa kesadaran dan pengetahuan orang tua akan pentingnya  pemberian  makanan bergizi pada anak sebagai upaya pencegahan stunting.

Dokpri
Dokpri

Kepedulian yang di berikan oleh pemerintah dapat dilihat dari adanya progran posyandu di Desa Watusalam Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan setiap bulannya dimana setiap bayi, balita dan anak-anak akan diberikan imunisasi guna mencegah penyakit. Selain adanya imunisasi pada posyandu balita pada setiap bulannya juga akan menerima makanan tambahan berupa biskuit, sedangkan untuk anak-anak kader posyandu memberikan makanan tambahan yang bergizi dengan kandungan yang dibutuhkan anak.

Sedangkan kepedulian orangtua akan pentingnya gizi anak masih dikatakan belum maksimal, hal ini dapat terlihat dilapangan dimana beberapa orangtua cenderung lebih memilih untuk memberikan makanan cepat saji bagi anak, dimana makanan cepat saji cenderung memiliki kadar kalori yang tinggi namun rendah akan nutrisi. Selain itu orang tua cenderung lebih memikirkan rasa suatu makanan, dimana untuk mengunggulkan suatu masakan dibutuhkan penyedap.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan PMT ini diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 27 November, dimulai dari pembuatan dan pembagian cemilan sehat yang berupa puding coklat regal ke rumah balita di Desa Watusalam gang 5 Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Tidak hanya puding coklat regal, balita juga diberikan susu kotak sebagai pendamping menyantap puding. Untuk  meningkatkan pengetahuan tentang pemberian makanan tambahan pada balita dalam upaya pencegahan stunting. Dalam kegiatan ini  mahasiswa juga melakukan KIE (Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengenai perlunya PMT dalam upaya pencegahan stunting pada balita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun