Dalam penggunaannya maka menggunakan banyak teori juga diperbolehkan. Pendekatan terpusat pada klien menurut Roger, ia menekankan bahwa klien akan mencapai suatu kepercayaan diri yang kemungkinan ia akan dipercaya oleh anggota keluarganya. Disini konselor berfungsi sebagai fasilitator komunikasi klien dan anggota keluarga lainnya. kemudian dengan pendekatan eksistensi dalam konseling keluarga dimana didalamnya menggunakan metode kognitif, behavioral, serta berorientasi pada perbuatan.
Selanjutnya konseling keluarga dengan pendekatan Gestalt, dimana pada teori ini diberikan perhatian kepada apa yang anggota keluarga lakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang telah dibuatnya.
Konselor pada teori ini ikut masuk pada keluarga tersebut, mendengarkan suara dan emosi mereka. Kemudian adapula dengan menggunakan Rational Emotive, dimana mereka para anggota keluarga akan dibantu untuk melihat terlebih dalam apakah mereka telah bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain, disini mereka diajarkan untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
Kesimpulannya yaitu pentingnya diadakan konseing keluarga ataupun konseling individu untuk mengurangi tingkat permasalahan-permasalahan yang ada didalam keluarga sehingga akan terciptanya keluarga yang harmonis dan apabila terdapat suatu masalah dikarenakan dalam suatu hubungan keluarga pasti akan ada masalah yang datang namun diharapkan jika permasalahan itu ada, anggota keluarga mampu untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar secara bersama-sama agar tidak terjadi kesalahan yang akan membuat masalah tersebt akan menjado semakin besar.
Konseling keluarga sangatlah penting dan juga sangat bermanfaat.
Penggunaan beberapa pendekatan serta teori-teori yang ada diharapkan dapat membantu untuk setidaknya menekan permasalahan mulai dari yang paling sepele yaitu kesalahfahaman hingga permasalahan yang berat sekalipun.
Konseling Keluarga
(Menjadi Keluarga Harmonis, Keluarga Yang Romantis)
Binti Uswatun Hasanah
17410072
Psikologi Konseling D
Daftar Pustaka
Hawari, D. (1996). Membina Keluarga Sakinah. Jakarta : Pustaka Antara.
Latipun. (2005). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.
R., T. (1997). Kamus Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Pamator.
S.Willis, S. (2004). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Ningrum,Septi. (2009) . Analisis Pelaksanaan Konseling Keluarga Pada www.eramuslim.com. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42627/1/SEPTI%20NINGRUM-FDK.pdf. diakses pada 6 Desember 2019.
Thantawy, R. (1997). Kamus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Pamator.
Yurnalis. (2014). SOSIALISASI BIMBINGAN KONSELING KELUARGA DALAM AKTIVITAS. Jurnal Kewirausahaan, 274-289.