Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Bulan Pertama di Kompasiana, Ada Target yang Belum Tercapai

28 Juni 2020   22:37 Diperbarui: 28 Juni 2020   22:35 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Kompasiana. (Sumber: kompasiana.com).

Banyak cerita ketika menulis di kompasiana. Pengalaman demi pengalaman tersusun rapi. Meski awal mula membuat akun akhir Desember tahun lalu, namun mulai menulis 3 bulan kemudian yakni di bulan Maret. Saya pernah bercerita di artikel "Cerita di Balik Debut Menulis".

April

Satu bulan pertama pasca tulisan pertama, April. Masih meraba-raba dan mengulik seputar kompasiana. Saya tidak terlalu menghiraukan akun tervalidasi, statistik, label artikel apalagi status di kompasiana.

Sekedar menulis, menyampaikan informasi, opini atau sekedar ingin curhat. Sesekali pernah mencoba ikut kompetisi namun sekedar ikut-ikutan saja. Karena akun belum tervalidasi. 

Namun, di bulan April itu saya berganti status "debutan". Di sanalah saya mulai bersemangat menulis.

Apalagi di awal bulan salah satu artikel saya, "Indonesia Peringkat Dua Tertinggi, Negara Paling Berisiko Ditinggali Akibat Corona" banyak dibaca. Meski masih di bawah 800 an, saya sudah luar biasa senangnya. 

Di bulan April itu pula ada pengumuman Samber THR, saya pun mencoba menjadi bagiannya. Niat mengikuti kegiatan tersebut agar saya rutin menulis karena tema tulisan yang sudah ditentukan. Jadi saya tidak perlu memikirkan lagi ide apa yang akan ditulis. Ya coba-coba. Siapa tahu beruntung. Kalau tidak salah, tidak ada syarat akun tervalidasi waktu itu. 

Mei

Bulan Kedua, Mei. Saya rutin menulis artikel karena program Samber THR. Setiap selesai tarawih, saya sudah bersiap dengan gadget. Mulai menulis sesuai ketentuan program tersebut. Setelah tayang, bersiap tidur sembari merancang konsep tulisan untuk esok harinya. 

Menjelang minggu terakhir Mei, status saya naik satu tingkat, Junior.

Artikel terakhir Samber THR pun di luar dugaan mencapai 3 ribu lebih pembaca. Artikel tersebut berjudul "5 Kesan Tidak Terlupakan, Merayakan Idul Fitri Tahun 2020". 

Ini pertama kalinya artikel saya dibaca oleh ribuan orang. Untuk orang yang baru mulai belajar merangkai kata, itu luar biasa, dan cukup menyenangkan. Saya bisa belajar pelan-pelan.

Di sana saya mulai berpikir tentang "akun tervalidasi" karena melihat beberapa tulisan tentang keuntungan validasi. Jika sudah tervalidasi, bukan tidak mungkin di bulan Juni saya mendapatkan K-Rewards untuk pertama kalinya.

Alasannya, karena saya punya artikel pamungkas itu dan saya rutin menulis selama ramadan. Artikel-artikel yang tayang pun sering dilabeli pilihan. 

Akhirnya saya kembali menghubungi admin kompasiana dan lebih intens ke email dibanding WA. Sebenarnya sejak hari pertama menulis, saya sudah mempertanyakan akun ini. Sehari sebelum Samber THR dimulai, saya menuliskan keluh kesah di sebuah artikel dengan judul "Akun Ini Sudah Tervalidasi atau Belum?". 

Namun saya tidak mendapat kepastian jawaban hingga akhir Mei. Tidak hilang akal, karena bisa jadi penyampaian saya terlalu berbelit, akhirnya saya memvideokan kendala akun ini. 

Apa yang terjadi saat hendak menulis, apa yang terjadi saat alert tidak muncul meskipun data validasi sudah terisi lengkap. Video tersebut saya kirimkan ke email admin pada tanggal 2 Juni. 

Beberapa jam kemudian, saya mendapat balasan dan menyatakan bahwa akun saya sudah tervalidasi.

Juni

Bulan Ketiga, Juni. Sejak akun tervalidasi saya semakin bersemangat lagi. Karena saya bisa melihat notifikasi tentang vote dan komentar tanpa harus membuka dan mencari artikel saya satu persatu. Sebelumnya notif yang muncul hanya tentang artikel yang ditayangkan kompasiana.

Dulu jika meninggalkan komentar pada sebuah artikel dan membutuhkan jawabannya, saya harus menghafalkan nama penulis dan judul artikelnya. Sekarang saya tidak perlu susah lagi, hehe. Bagaimana tidak senang dan bersemangat coba?

Ketika saya mengikuti launching Narativ, di sanalah saya mengetahui pentingnya statistik. artikel berlabel, vote, komentar, viewer, dan status. 

Saya sering melihat statistik akun kompasianers lainnya. Saya perhatikan pula yang tertera. "Woow, ini senior saya, sudah penjelajah, bahkan fanatik". Saya takjub sendiri melihatnya. 

Ketika saya memperhatikannya, saya pelajari apa maksud masing-masing kolom statistik tersebut. Ada jumlah artikel yang telah tayang, viewer, komentar, vote, dan artikel pilihan.

Kemudian saya terfokus pada salah satu kolom. Kenapa di kolom tersebut saya masih "nol" ya? saya berpikir, ini buat apa?. Sampai pada akhirnya, artikel yang saya tulis pada 24 Juni lalu "Penyebab Pudarnya Pesona Permainan  Layang-layang" diberi label "artikel utama".

Ooh.. Jadi itu untuk Artikel Utama. Akhirnya rasa penasaran saya terjawab.

Hanya satu yang belum terjawab, K-Rewards. Saya semakin penasaran, bagaimana euforianya menerima K-Rewards. Setiap bulannya saya hanya bisa membaca pengumuman dan artikel kompasianers penerima K-Rewards. Hiksss

Itu target saya selanjutnya.. Tahu rasa K-Rewards.. 

***$y 28 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun