Mohon tunggu...
Safiratul jannah
Safiratul jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

saya menyukai hal hal yang berbau parenting, tips untuk memudahkan tugas perkuliahan dan informasi pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Parenting Orangtua Terhadap Rasa Self esteem Anak

29 Oktober 2022   14:04 Diperbarui: 29 Oktober 2022   14:07 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Halo kompasianers!! tahu ga sih apa itu self esteem?  

Morris Rosenberg (1965), seorang psikolog yang mengembangkan skala harga diri rosenberg, mengungkapkan teorinya bahwa self esteem atau harga diri merupakan suatu evaluasi positif maupun negatif terhadap diri sendiri. Dengan kata lain, self esteem adalah bagaimana cara kita memandang diri kita, baik itu dengan pandangan positif maupun negatif. 

Lalu apa hubungan self esteem dengan pola asuh atau parenting dari orang tua? 

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menjelaskan apa sih itu pola asuh ? Pola asuh adalah bagaimana cara orang tua mengasuh anak mereka, setiap orang tua tentu saja memiliki pola asuh yang berbeda, mereka akan mengasuh anak mereka dengan cara nya masing masing; cara yang mereka anggap benar. Umumnya terdapat 3 pola asuh : 

1. Pola asuh otoriter 

Pola asuh ini adalah pola asuh yang biasanya paling banyak digunakan orang tua, apa sih itu pola asuh otoriter ? Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang menekankan otoritas orang tua, jarang mempertanyakan kehendak si anak. Si anak biasanya dituntut untuk selalu menurut terhadap perkataan orangtua mereka, bahkan tak jarang ada orang tua yang memberikan hukuman atau punishment jika si anak tidak mau menuruti perkataan mereka, atau jika tindakan anak tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

2. Pola asuh permisif 

Pola asuh ini adalah pola asuh yang menghargai eskpresi dan pengaturan diri si anak. Orang tua hanya memberikan sedikit permintaan atau target untuk si anak gapai, dan mereka membebaskan aktivitas si anak, tapi tentu saja dengan pengawasan dan batasan. Pola ini cenderung untuk membebaskan kreativitas anak dan membiarkan anak menikmati hidupnya, mereka hanya memberikan batasan batasan wajar untuk si anak. Selebihnya mereka serahkan kepada anak mereka. Mereka memberikan aturan, dan mereka menjelaskan alasan kenapa aturan itu dibuat. Seperti contohnya yaitu : orang tua memberikan aturan kepada si anak bahwa si anak boleh makan eskrim, tapi hanya di hari minggu, mereka memaparkan alasannya, karena jika terlalu banyak makan eskrim, tenggorokan si anak akan sakit. 

3. Pola asuh demokratis 

Pola asuh ini adalah pola asuh yang menghargai individualitas anak, tapi juga memberikan batasan. Memberikan anak kesempatan untuk mengungkapkan pendapat mereka, pola asuh ini biasanya akan memberikan reward jika si anak mencapai target atau berperilaku baik, dan akan memberi hukuman sewajarnya jika si anak berperilaku tidak sesuai norma. 

Nah itu tadi 3 pola asuh yang umumnya di lakukan oleh orangtua terhadap anak mereka, para orang tua pasti memiliki alasan yang cukup kuat untuk memilih pola asuh yang mereka terapkan. Dan ternyata, terdapat hubungan erat antara pemilihan pola asuh atau parenting orang tua dengan rasa self esteem anak loh, kompasianers!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun