Mohon tunggu...
gadis shafira
gadis shafira Mohon Tunggu... Freelancer - lama ga nulis, dan ini semua tulisan lama. sowwy kalau ada bahasan yang aneh aneh hahahha

LOVE YOURSELF, LOVE MYSELF, PEACE

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku, Kamu, Kita, dan Perkembangan Zaman

6 Oktober 2019   00:56 Diperbarui: 6 Oktober 2019   19:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Teknologi dapat mengubah kebudayaan suatu bangsa" - Dee Motivational

Pastinya segala sesuatu di dunia ini akan berubah, dalam setiap perubahan baik itu perubahan kea rah yang lebih baik pasti aka nada suatu ketidaknyamanan. Nah ketidaknyamanan itulah yang kita harus adaptasi menjadi sebuah kenyamanan.

"Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu" -Ali Bin Abi Thalib

Mendidik anak sesuai dengan zaman. Seiring dengan berubahnya zaman tentulah berubah pula tatangan-tantangannya. Baik itu tantangan dalam bergaul, bertahan hidup, menuntut lmu, berkomunikasi, dan lain-lain.

Apa sih hubungannya dengan orang tua ? kita sebagai orang tua punya tugas untuk mempersiapkan anak - anak dalam menghadapi zamannya, bukan zaman kita. Tujuan terbesarnya tentu agar anak - anak menjadi anak yang bemanfaat, tumbuh dengan baik, dan tetap berada di jalan yang benar agar menjadi amal kebaikan yang bukan hanya untuk anak saja tapi juga untuk kita kelak di akhirat. Karena itulah penting untuk orang tua selalu belajar agar memahami bagaimana berkembangan zaman. selain untuk memantau, juga agar kita juga bisa menyesuaikan diri dengan pendidikan anak-anak kita sekarang.

Say yes untuk melindungi anak-anak dari ancaman era digital, but Say no to menghalangi potensi dan manfaat yang ditawarkan.

Seiring dengan perkembangan zaman tidak sebanding lurus dengan perilaku dan karakter anak-anak zaman sekarang. tentunya ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi salah satunya teknologi, yang membuat anak - anak dan bahkan orang dewasa pun menjadi individualistik dan egosentris. Menjadi seseorang yang betah dengan prinsip "sendiri-sendiri" , padahal jelas sekali pada nilai - nilai dasar yang terkandung dalam  pancasila bahwasannya kita harus berkerja sama dan saling bergotong - royong.

Bukan Cuma itu, hal yang paling membuat miris hati adalah ketika penggunaan media atau teknologi yang semakin canggih ini malah disalahgunkan dan  berkibat buruk bagi anak-anak. seperti anak menjadi dewasa sebelum waktunya.  contohnya seperti ada banyak sekali video yang beredar tentang perilaku anak - anak yang bahkan masi duduk dibangku Sekolah Dasar yang  berperilku layaknya orang-orang dewasa. Pacaran, merayakan ulang tahun pacaranya, mesra mesraan, bahkan yang lebih parah sudah tau berpegang - pegangan dan berciuman, Naudzubiilaah :( 

Lalu kalau sudah seperti ini siapa yang patut disalahkan ? mediannya ? orangtua ? atau bahkan anaknya ?

 Begini, semakin berkembangnya media dan teknologi bukan berarti semakin lepas tangan dari tanggung jawab kita sebagai orang tua. Masih banyak sekali orangtua yang melepas bebas anak - anak dalam bermain media dan teknologi karena merasa nyaman anak menjadi anteng (diam dan tidak rewel) ketika bersama berbagai macam media digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun