Bagi mahasiswa, keseharian tak ubahnya seperti lomba maraton: kuliah pagi, tugas menumpuk, organisasi, magang, hingga begadang belajar.Â
Tak jarang, tubuh mulai kehilangan daya di tengah hari, otak terasa "penuh", dan konsentrasi pun menurun drastis. Di tengah tekanan akademik dan tuntutan sosial, ada satu solusi sederhana tapi ampuh: power nap.
Meski sering diremehkan, power nap atau tidur siang singkat justru menjadi strategi produktivitas yang diam-diam banyak digunakan oleh tokoh sukses dan bahkan didukung oleh riset ilmiah.Â
Bagi mahasiswa, kebiasaan ini bisa menjadi pembeda antara kelelahan yang terus menumpuk dan hari yang produktif serta terfokus.
Power nap adalah tidur singkat yang berlangsung sekitar 10 hingga 30 menit. Tujuannya bukan untuk menggantikan tidur malam, tapi untuk menyegarkan otak dan tubuh di tengah aktivitas.Â
Durasi yang pendek membuat tubuh tidak masuk ke fase tidur dalam (deep sleep), sehingga saat bangun, kamu tidak merasa pusing atau lelah seperti tidur terlalu lama.
Bagi mahasiswa yang sering kurang tidur karena tugas dan tekanan kuliah, power nap menjadi "penolong darurat" untuk:
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Menambah energi fisik
- Memperkuat daya ingat jangka pendek
- Mengurangi stres dan meningkatkan mood
Berbagai penelitian menunjukkan manfaat nyata dari tidur singkat. Studi dari NASA menyebutkan bahwa tidur siang selama 26 menit dapat meningkatkan kewaspadaan sebesar 54% dan kinerja sebesar 34%.
Sementara itu, Harvard Medical School menemukan bahwa tidur siang dapat memperkuat koneksi saraf di otak, terutama yang berkaitan dengan memori dan pembelajaran, hal yang sangat penting bagi mahasiswa.
Studi lain di University of California menyebutkan bahwa power nap dapat membantu otak "menghapus" informasi tidak penting, sehingga memberi ruang untuk menyimpan informasi baru.Â