Mohon tunggu...
Safira Iqlima Royyana
Safira Iqlima Royyana Mohon Tunggu... 24107030127

Writing for assignment. So, be updated buddy!

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Hidup Berkelanjutan di Hati Komunitas Yogyakarta

30 Mei 2025   16:57 Diperbarui: 30 Mei 2025   16:57 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Mustokoweni (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pasar Mustokoweni berkomitmen menjadi pasar bebas plastik. Pengunjung diimbau membawa tas belanja sendiri, sementara pelapak menyediakan wadah daur ulang atau ramah lingkungan.

Pasar ini juga menjadi ruang edukasi lingkungan dengan menghadirkan workshop membuat ecobrick, pupuk kompos, hingga produk kreatif dari limbah rumah tangga. Sebuah bank sampah komunitas juga hadir untuk mendukung pengelolaan limbah berbasis warga.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Para pelapak di pasar ini bukan sekadar pedagang, tapi bagian dari komunitas yang saling menguatkan. Pengunjung pun merasa pasar ini lebih dari tempat belanja. Banyak yang datang untuk ngobrol, berbagi cerita, hingga sekadar mencari ketenangan di tengah kesibukan kota.

Saat pandemi COVID-19 melanda, Pasar Mustokoweni membuktikan ketahanannya. Komunitas ini mengembangkan sistem pre-order dan pengantaran langsung ke rumah pelanggan.

Di saat banyak pasar komunitas tutup, Mustokoweni bertahan dengan kekuatan jaringan sosial dan inovasi digital. Melalui Instagram dan WhatsApp, pasar tetap terhubung dengan pelanggannya dan terus membagikan informasi, inspirasi, serta dukungan.

Tentu tidak semua berjalan mulus. Tantangan datang dari kesadaran konsumen yang masih rendah terhadap produk lokal berkelanjutan, serta kebutuhan menjaga konsistensi pelapak. Namun, komunitas ini optimis. Mereka berharap model pasar seperti Mustokoweni bisa direplikasi di berbagai kota, dan menjadi ruang kolaborasi lintas generasi, terutama dengan kaum muda.

Pasar Mustokoweni bukan hanya tentang transaksi ekonomi, melainkan tentang membangun ekosistem yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Di sini, produsen dan konsumen saling mengenal, saling belajar, dan saling menguatkan.

Di tengah tantangan zaman, pasar ini menunjukkan bahwa kemandirian pangan dan kekuatan komunitas lokal adalah fondasi penting bagi masa depan yang lebih baik. Maka, berbelanja di Pasar Mustokoweni bukan sekadar memenuhi kebutuhan, tapi juga merayakan hidup yang lebih bermakna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun