Mohon tunggu...
Safira
Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brave Pink dan Hero Green: Bukan Hanya Warna Tetapi Simbol Perlawanan

4 September 2025   11:34 Diperbarui: 4 September 2025   11:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram/@jeromepolin

Tangerang - Setiap kali Anda mengakses media sosial Anda, baik itu Instagram, X (Twitter), atau TikTok, dua warna ini pasti muncul di beranda Anda. Namun,apakah anda bertanya-tanya apa arti dari dua warna ini?

Brave Pink #f784c5 ini terilhami oleh tindakan Ibu Ana yang dengan percaya diri menghadapi aparat selama demonstrasi pada 27 Agustus 2025. Sedangkan Hero Green bermula dari cerita memilukan Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang kehilangan nyawa di tengah-tengah kerusuhan demonstrasi pada 28 Agustus 2025. Kapan trend Brave Pink dan Hero Green ini bermula?

Sekelompok influencer dan aktivis---yang terdiri dari Jerome Polin, Salsa Erwina, Fathia Izzati, Andovi da Lopez, Abigail Limuria, dan Andhyta Firselly Utami---membagikan dokumen yang merangkum harapan masyarakat ke dalam format yang singkat: 17 tuntutan jangka pendek yang diharapkan dapat dituntaskan sebelum tanggal 5 September 2025 dan 8 tuntutan jangka panjang yang diharapkan dapat dituntaskan sebelum tanggal 31 Agustus 2026.

Selanjutnya, apa kaitan antara peristiwa ini dengan buku ajar untuk mata kuliah wajib pendidikan Pancasila di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang diajarkan secara langsung oleh Bapak Drs. Study Rijal LK., M.Ag.?

Pada tanggal 2 September 2025, hari Selasa, beliau melaksanakan pengajaran di kelas Jurnalistik melalui platform daring. Dalam sesi tersebut, beliau menguraikan berbagai topik, termasuk penjelasan tentang Pancasila.

Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai pedoman bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga merupakan ideologi dan filsafat negara Indonesia, seperti yang telah dijelaskan oleh beliau.

Lalu, apakah Pancasila masih menjadi pedoman hidup rakyat, aparat maupun pemerintah di tengah-tengah kondisi Indonesia ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun